Pages

Friday, April 19, 2013

Ada apa dengan "Ciek"??


Sekarang mood untuk menulis sedang meningkat, hasrat dan ide tulisan juga meningkat tapi semuanya hampir sia-sia karena action untuk langsung menulis ide yang ada malah ditunda-tunda. Akibatnya pas mau nulis gini jadi buntu. Otak ini jadi mumet sendiri pingin nulis apa? Topiknya apa??

Hmm.., sepertinya tulisan kali ini yang ringan-ringan aja. Ibaratnya kalau cemilan yang rendah kadar karbohidratnya (haha.., gak da korelasinya).

Kali ini yang empunya blog mau bercerita tentang satu kebiasaan orang minang yang umumnya disebut sebagai orang padang untuk wilayah diluar sumatera barat, maklum yang empunya blog ini asli orang padang 100 persen alias Ori bukan barang KW super atau KW 1 lho… hehe.

Kebiasaan kayak apa sih??

Penasaran ya? Mau tauu? Beneran?? Serius neh?? #mancing jiwa kepo.

Itu lo.., kebiasaan orang padang yang suka ngomong kata “ciek” . Artinya itu “satu”. Padahal penggunaannya bukan untuk sesuatu yang berbilang ataupun hitungan matematika yang logis.

Maksudnya?? #makin kepo ne..

Kalau mau turun dari angkot, bus, atau transportasi umum lainnya, orang padang pasti bilang “Siko ciek Da..!!” .

 Kalau diartikan per harfiah kata artinya kira-kira “Sini satu Bang”. Orang non padang  pasti bingung. Satu??? Emang Cuma satu orang yang turun??. Taraa… SALAH. Belum tentu Cuma satu orang yang turun, malah bisa beberapa orang atau rombongan.

Contoh lainnya.., misalnya ada seseorang yang ingin minta tolong kepada temannya, orang padang bakal bilang “tolongan ciek” (Tolongin satu). Untuk kedua kalinya kata “ciek” disini bukan kata bilangan karena pada kenyataannya orang itu minta tolong bukan untuk satu kali itu saja, tapi berikut-berikutnya masih akan minta tolong kepada temannya, tapi sia akan selalu mengatakan “tolongan ciek”.

Masih banyak contoh lainnya, misalnya : bukak an pintu ciek, ambiak an ciek, potongan ciek.., dan bla bla bla. Yaa.. begitulah kata “ciek” memang tidak sesuai dengan makna hitungan sebenarnya sebagai angka pertama atau satu tapi menjadi pelengkap utama dalam bahasa sehari-hari di ranah minang. Malah penggunaan kata ciek itu akan semakin memperlembut bahasa sebelumnya.

No comments:

Post a Comment