Pages

Tuesday, October 16, 2012

Impian jadi Realita (versi 1)



“Sebenarnya kebahagiaan itu sederhana ya teman? Dan kesederhanaan itu dekat dengan kita?”Tiba-tiba kata itu meluncur dari mulut manis teman sekosanku.
“Ha??” aku bingung sendiri dengan statment yang tiba-tiba tanpa ada pendahuluan atau mukadimah (emang pidato ya..hehe..). Sambil menatap langit jakarta dari depan kamarnya dia bergumam sendiri.
“Dulu waktu kecil, aku ingin tinggal di rumah yang memiliki dua lantai. Punya koper travel bag kayak orang kaya-kaya di tipi, pingin punya kulkas dan televisi di kamar sendiri.”
Aku diam memperhatikannya.
“Itu dulu persepsiku lho tentang orang kaya!”Dia memberi tahu tanpaku harus bertanya.
Aku mengangguk mengiyakan. Kalau dipikir-pikir memamng iya, dulu versi orang kaya dibenakku juga seperti itu punya mobil, punya rumah 2 lantai, dan juga punya dvd. Hehe.. karena ketika aku masih SD, orang yang punya dvd di daerahku itu masih sedikit dan dvd dianggap barang mewah. Alhasil aku berbondong-bondong ke rumah temanku yang dianggap cukup “mampu “ untuk menonton film dari kepingan cd yang berjudul kuch kuch hota he.  Haha.. aku senyum-senyum sendiri mengingatnya.
“ Dan ternyata keinginanku untuk jadi orang kaya itu udah kesampaian!!” lanjut temanku lagi.
“Ha???”
“Liat aja sekarang, Allah sudah mengabulkan keinginanku tapi dalam versi yang berbeda. “
Aku masih menatap temanku ini dengan heran. Sejak kapan dia mulai memfilosofi kehidupannya??
“Versi yang berbeda??” tanyaku.
“Yuppy.., sebenarnya saat ini aku telah menjadi orang kaya seperti yang aku impikan. Tinggal di kosan yang memiliki dua lantai, bisa menatap bintang di malam hari, yaa… walaupun seringnya ketutup awan hitam. Hehe.., punya tv n dvd plus fasilitas kosan kulkas. Kurang kaya apa coba?”
“Haha.., betul betl betul betul (gaya ipin upin baget kan?)..!!  cuma waktu kecil itu versi impiannya milik sendiri tapi kenyataannya semuanya berstatus sewa kontrak yee..??”
“Hehe.., gak papa yang penting impian telah jadi kenyataan..!!”
“Hahaa…, berarti tinggal nyicil menggapai impian yang lain ya??” kataku asal.
“Yuppy.., sebenarnya impian kita itu sudah tercapai tapi terkadang kita yang kurang peka karena kurang bersyukur.”

“Realisasi impian yang telah jadi kenyataan itu memang kadang tidak kita sadari , karena kita terlalu sibuk dengan target impian yang tinggi.”