Pages

Tuesday, March 13, 2012

Hati Nan Hampa


Iseng-iseng merapikan berkas-berkas file yang ada di laptop kesayangan, ada satu file yang pernah menjadi renungan dalam hidup saya. Inilah isi file tersebut.
 “ Pernahkah kau merasa hatimu hampa?...”
lirik lagu yang akhir-akhir ini trend diantara anak muda adalah ciptaan salah satu band besar di Indonesia. lirik yang mewakilkan kehampaan cinta kepada sang kekasih. Belajar dari lirik lagu itu, apa yang bisa kita dapatkan??
Jika rasa cinta kepada manusia saja bisa membuat hati kita hampa, bagaimana seandainya jika kita kehilangan cinta sejati kita??? tentu kehampaan sejati pula yang akan kita rasakan..!
cinta sejati itu bersifat mutlak,tidak ada pengecualian,tidak ada syarat,dan itu adalah cinta kepada Allah SW.
Cinta kepada-Nya ,
mengalahkan pengorbanan Romeo Juliet.
mengalahkan keserakahan Qarun terhadap harta.
mengalahkan bumi beserta isinya.
dan mengalahkan cinta dua sejoli yang katanya ”tidak dapat di pisahkan…”
ketika seseorang merasa hatinya hampa
maka ketika itu ia merasa benar-benar kosong
tidak ada motivasi hidup
tidak ada alasan untuk tertawa
tidak ada alasan untuk menangis
hatinya benar-benar dingin
dosa yang telah ia lakukan telah memberikan sayatan luka di hatinya
tapi….,ia tidak merasakan apa-apa.
Dia telah melalaikan sholatnya,
Panggilan azan tidak digubrisnya
Seruan dari Sang Kekasih tidak di tanggapinya.
Menonton TV,berinternet ria,bersenda gurau dengan karibnya
Dianngapnya adalah yang akan membantunya di akhirat nanti,
Dianngapnya semua itulah yang telah memberikan segala nikmat yang ada pada dirinya.
Hingga…,tanpa ia sadari waktu sholat pun berlalu…
Alquran yang ada di raknya hanya menjadi pajangan semata
Padahal alquran itu rindu untuk dilantunkan…,rindu untuk di amalkan..
Alquran yang akan menjadi temannya ketika ia di alam kubur nanti.
Kebaikan yang telah ia lakukan tidak memberikan kepuasan dan kebahagiaan.
Dia menghibur orang-orang sekitarnya dengan guyonan,tapi ia tidak menikmatinya.
Ia benar-benar pasrah dengan apa yang terjadi.

Apakah anda pernah mengalami hal yang serupa dengannya???
Maka saatnya kita mengisi hati kita yang kosong itu dengan keimanan dengan sepenuhnya mencintai Allah SWT. Hati yang berisi kecintaan kepada Allah SWT adalah harta utama yang membuatmu menjadi pecinta sejati.
Percayalah…
Kekuatan cinta kepada Ilahi adalah kekuatan yang dahsyat. Apa yang ada di balik perjuangan anak-anak palestina saat ini?? Hati mereka tidak pernah kosong.mereka percaya Allah bersama mereka. Mereka sedang berjuang untuk dapat membuktikan kecintaan mereka kepada Sang Pencipta.
Kita pun pasti bisa!!!!!
(jkrt,28/05/09)

PERSEPSI AWAL


Bercerita tentang pengalaman PKL (Praktek Kerja lapangan) bagi mahasiswa tentu sesuatu hal yang menarik . Kesan selama KKN , magang atau pun PKL tentu berbeda-beda. Ada yang menganggapnya pengalaman yang berkesan , ada juga yang menganggapnya mimpi buruk dalam hidupnya dan tidak mau lagi melakoni hal yang sama ketika mereka PKL. PKL yang saya lewati setahun yang lalu adalah PKL di madura , sebuah pulau di timur jawa. Tempat yang terkenal dengan satenya tetapi tak pernah masuk dalam list tempat tujuan yang akan saya kunjungi sebelumnya.
Datang ke negri baru dengan budaya baru , tentu sesuatu yang menarik untuk dijalani atau malah menakutkan untuk beberapa orang. Sebelum berangkat ke Madura , memang butuh persiapan lahir bathin. Terutama bathin..! Kenapa? Image orang madura yang keras dan kasar , budaya carok yang menakutkan , serta berkembangnya sejenis santet ditengah masyarakat yang taat dan bernuansa islami. Selain itu saya juga membayangkan bahwa madura itu kampung sekali dan dipenuhi hutan. Ingat !! Itu semua adalah persepsi awal. Bisa salah bisa benar. Iya kan??
Ternyata  .. teman-teman ,apa yang saya temui itu memang tidak jauh berbeda dengan persepsi awal itu , tapi alasan dan situasinya lebih jelas dan lebih dapat dimengerti. Kabar tentang orang madura itu keras dan kasar  itu lebih tepatnya mengenai logat bicara dan nada suaranya. Tapi sebenarnya , kata salah satu seorang kepala desa yang pernah saya wawancarai “orang madura itu memang keras suaranya , tapi lembut hatinya. Jika kita berlaku satu kebaikan kepada mereka maka mereka akan membalas lebih banyak kebaikan lagi , tapi jika kita melakukan kejahatan kepada mereka , maka mereka juga akan membalas lebih jahat lagi.”.
Lanjut mengenai budaya carok, budaya itu benar adanya di pulau penghasil garam terbesar di Indonesia. Tetapi budaya itu mulai semakin berkurang seiring dengan berkembangnya zaman. Carok itu biasanya dilakukan oleh seseorang karena menurutnya harga dirinya sebagai laki-laki telah terinjak-injak , misalnya : istrinya selingkuh atau berzina dengan laki-laki lain. Maka sang suami merasa berhak untuk mencarok laki-laki yang berselingkuh dengan istrinya. Setelah mencarok, Sang suami tersebut menyerahkan diri langsung ke kantor Polisi. Sedangkan untuk keluarga korban dari pihak laki-laki diminta untuk tidak dendam kepada yang mencarok. Mungkin hal itu kita anggap aneh atau diluar logika tetapi itu semua lahir dan hidup dalam sebuah budaya yang mengakar kuat didalam masyarakat.

Hanya Butuh Usaha Lebih


Duduk sendirian di halte busway itu sungguh sangat tidak menyenangkan. Mending kalau ada orang lain yang juga menunggu busway , paling gak ada yang bisa diperhatiin atau ada orang yang bernasib sama dengan kita “menunggu dengan ketidak pastian”.
Seandainya tadi aku bareng teman-teman mungkin menunggu ini bukan sesuatu yang membosankan. Kalau ada mereka , pasti ada yang bisa mengalihkan pikiranku.
 5 menit pertama ……….., waktu berlalu  tanpa ada satupun busway yang lewat.
15 menit berikutnya…… , yang lewat Cuma busway jurusan Kampung Melayu.
Ngerasa nasib diri kayak lagu ini:
“bis sekolah (read busway) yang ku tunggu-tunggu..
tiada yang datang .
Kutelah  lelah berdiri-berdiri ,
 menanti-nanti….”
 (lanjutan liriknya lupa neh..)
20 menit berikutnya….. , busway jurusan PGC – harmoni masih tak kunjung lewat .
Jadi kepikiran sendiri..,
hidup itu memang untuk menunggu.
 Kalau mau makan, nunggu nasi matang.
Kalau mau mandi, nunggu ada air.
Kalau mau sholat. nunggu azan.
Kalau mau wisuda , nunggu skripsi selesai.
Kalau mau barang dagangan laku, nunggu ada pembeli.
Kalau mau nikah nunggu jodoh datang.
 Pantesan lahir teori antrian dalam riset operasional (haha.. sepertinya pikiranku mulai ngasal ne)
Akhirnya… datang juga. Bukan busway seh , tapi akhirnya ada teman juga buat nungguin di shelter (walaupun hanya anak tetangga, yg penting aku  gak sendirian ) Bener kan ! Anak itu langsung nyamperin aku,  tapi kok kepalanya  nunduk gitu.? Jadi pingin nanya tapi takut ntar dibilang sok nyampurin urusan org lain.

Wednesday, March 7, 2012

1 MOMENTUM 2 REAKSI


Ternyata benar , seperti apa kita sebenarnya akan terlihat dari sikap kita ketika menghadapi sebuah situasi yang pelik. Apakah kita adalah orang yang baik atau orang yang hanya bisa menghujat. Pelajaran ini aku dapatkan dari kisah kakakku yang seorang dokter. Kisah ini sudah lama terjadi , tapi aku baru menulisnya sekarang.
Saat itu Kakakku sedang Koas di rumah sakit umum daerah di kota Padang. Pada hari itu ada dua orang pasien yang akan melahirkan . Mereka melahirkan pada saat yang bersamaan , tetapi diruangan yang berbeda. Mungkin kejadian seperti ini umum terjadi di Rumah sakit manapun. Tapi yang membuat kakakku sangat terkejut adalah , situasi dua ibu-ibu itu sangat berbeda.

Sebut saja Ibu A yang melahirkan di kamar bersalin A , dia adalah istri seorang pejabat di Kota Padang .  Ibaratnya melahirkan adalah perjuangan yang menyambung nyawa.  Sang ibu A berjuang keras untuk melahirkan anaknya. Sayangnya ditengah proses melahirkan itu Sang Ibu berteriak-teriak dan menghujat. Kira-kira seperti ini;
Suami: Ayo bu..!
Istri : Apa seh pak! Bapak seh gak ngerasain yang ibuk rasain! Susah pak.
Suami: sabar buk!
Istri : Enak aja nyuruh – nyuruh sabar . ini gara-gara bapak juga kan pak! (ups.., padahal kan hamil dan melahirkan itukan bukan gara-gara sibapak aja, lagian itu juga bukan sebuah kesalahan , bukankah itu adalah anugrah ;) )
Dan kemudian sang istri berteriak mengeluarkan kata kotor dalam bahasa minang.

Situasi menegangkan dan tidak mengenakkan.

Sedangkan di kamar sebelah , seorang ibu muda yang kita sebut saja dengan Ibu B, melahirkan dengan ketenangan dan menyebut nama allah di sela-sela kesakitan yang dirasakannya ketika melahirkan. Sang suami yang berpakaian sederhana mengelus kepala sang istri dengan lembut.

Situasi yang sama tapi cara menyikapinya berbeda.
Keesokan paginya, kakakku sengaja berangkat dinas ke rumah sakit karena ingin bertemu dengan keluarga B. Entah mengapa dia ingin melihat dan berbincang-bincang dengan keluarga itu. Sayangnya ketika masuk ke ruangan sang ibu B . ternyata sang ibu sedang memasukkan bajunya ke dalam tas.
“Maaf Buk, udah mau pulang ya?” Tanya kakakku
“iya, Pak dokter. Saya hanya bisa menginap di rumah sakit ini 1 hari , kemaren saya masuk jam 8 pagi, jadi saya juga harus keluar rumah sakit jam 8 pagi ini. “
Kakakku terdiam.
“suami saya Cuma tukang ojek Pak, jadi kami tidak punya uang lebih untuk membayar rumah sakit ini.” Sang ibu B memberi penjelasan tanpa diminta.
“Buk , kalau boleh saya tanya , kemaren sepertinya ibu tenang sekali ketika melahirkan, ada tips khusus buk?” kakakku bingung sendiri karena gak tau harus membicarakan tentang apa.
“Gak lah Pak. Alhamdulillah 3 kali saya melahirkan , semuanya lancar dan dipermudah allah. Saya hanya menyebut nama Allah ketika melahirkan itu Pak.”
Kakakku tersenyum tulus. Dia melihat kekayaan hati dari keluarga  B walaupun saat ini mereka berada dalam situasi keterbatasan materi .Kemudian kakakku membantu sang  ibu B  mengurus admistrasi.  



Tuesday, March 6, 2012

Ada Apa dengan Berkah?

Apa sebenarnya yang dicari oleh manusia? Harta yang melimpah? Rezeki yang banyak? Kekuasaan atau jabatan? Atau sekedar penghormatan dan penghargaan dari orang lain?
Sungguh semuanya tidak akan memberikan kepuasan pada hidup kita , ketika tidak ada keberkahan dalam hidup kita.
Berkah atas pekerjaan dan jabatan , sehingga kita akan tetap semangat menjalani pekerjaan kita, mencintai pekerjaan kita, melewati hari-hari kita dengan kesungguhan.
Berkah atas rezki yang diberikan Allah kepada kita, sehingga kita bisa menikmati rezeki kita dengan penuh syukur , bisa berbagi dengan orang yang membutuhkan, tidak merasa kekurangan dengan harta dan kekayaan ketika kita merasa kekurangan dan kelebihan harta.
 Mungkin kita bertanya , mana mungkin kita merasa kekurangan ketika kita kelebihan harta? Hal itu  bisa saja terjadi pada diri kita. Kita akan lupa untuk bersyukur dan menjadi insan yang tamak.  Apa yang kita miliki terasa masih kurang dan ingin memiliki yang lain. Ketika kita memandang seseorang dari apa yang dia pakai , branded atau tidak? mahal atau murah?dan kita selalu membandingkannya dengan diri kita , maka bersiap-siap lah untuk hidup dalam ketidaknyamanan.
Berkah atas umur lebih utama  dari sekedar doa untuk panjang umur. Umur yang panjang tanpa diisi dengan hal yang bermamfaat dan senantiasa bertindak dari ketentuan Allah akan membuat kita semakin jauh dari Allah SWT , tidak hanya jauh didunia tapi juga di akhirat.
Maka mari berdoa untuk sebuah keberkahan untuk semua hal dalam hidup ini ;)