Pages

Sunday, May 26, 2013

Step Out of The Comfort Zone



“Coba aja dulu!”
“Usaha aja dulu..!”
Terkadang tiga kata itu ampuh untuk membuat seseorang untuk bergerak dan dinamis dalam menjalani hidup. Tiga kata itu bisa membuat seseorang step out of the comfort zone, seseorang akan keluar dari zona nyamannya. Zona yang aman tapi tidak memberikan perubahan lebih dalam hidup seseorang.
Ada yang bilang, “agar hidup ini tidak membosankan, kita memang perlu sekali-kali keluar dari zona nyaman kita dan melakukan aktivitas yang tidak biasa”. Tapi tentunya aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas yang sarat dengan nilai positif dan tentunya juga bernilai ibadah.
Ketika kita melakukan sesuatu yang baik, sepertinya kita tidak harus berpikir panjang, bukan berarti kita tidak matang dalam melakukan perencanaan hidup tetapi untuk sebuah kebaikan itu lebh dibutuhkan aksi lebih dari pada pikir lebih.
“Coba aja dulu!”
“Usaha aja dulu..!”
Mengenai hasilnya nanti itu urusan belakangan. Yang penting niatnya baik. Apalagi sekarang sudah mendekati Ramadhan, bisa jadi ajang untuk lebih memperbaiki diri lagi. Jadi.., kembali menghafal Alquran ya?? Kembali memurajaah hafalan yang sudah mulai memudar. Niatkan semua karena Allah SWT.  Tidak ada kata terlambat. Yang penting sekarang adalah ”keluar dari zona nyaman kita, yang sering santai, bermalas-malasan, nonton TV, dan  banyak becandaan. Mulai diganti dengan aktivitas positif.
Sekali lagi tidak ada kata terlambat di dunia ini termasuk urusan bertaubat. Sehabis ikut pengajian di istiqlal, motivasi untuk menghafal jadi meningkat. Melihat nenek-nenek yang bisa menghafal Alquran dan masih semangat untuk menghafal Alquran. Ternyata ssia senja tidak membuatnya putus asa. Suaranya masih lantang membacakan ayat-ayat suci Alquran. Dan tidak jauh dari si empunya blog, duduk seorang anak umur kira-kira 8 tahun, juga bersemangat menghafal Alquran. Mantap.. dalam hitungan beberapa menit dia bisa cepat menghafal sepotong ayat. Secara.., daya tangkap anak-anak memang lebih cepat, apalagi mereka masih polos dan belum terlalu banyak dosa seperti orang dewasa.  Apa yang saya dapatkan disana?? Menghafal Alquran itu adalah KeMAUan bukan KeMAMPUan. Karena untuk masalah kemampuan Allah sendiri yang menjaminnya. Dan Dialah sebaik-baiknya penjamin.
Selain itu saya juga pernah baca hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi).
Dan tidak seorangpun tentunya yang ingin hidup sebagai sosok yag dianalogikan sebagai rumah kumuh yang akan runtuh. Jadi supaya bisa menjadi rumah yang bersih, rapi, besar, dan elite maka kesimpulan yang saya ambil adalah banyak-banyaklah menghafal ayat-ayat Alquran. J

#Dan memang, jika saat ini saya belum mampu memberikan kado umroh kepada kedua orang tua maka moga hafalan saya nantinya bisa menjadi kado lain di akhirat untuk mereka berdua. Sebuah mahkota yang dijanjikan Allah untuk mereka. Amiiinn….
”Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (al-Qur’an)?”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)

Tuesday, May 21, 2013

Belajar dari Survey Online


Ruangan kantor pada sepi, Cuma beberapa orang staf dan anak-anak magang. Maklum para bos dan beberapa staff sedang konsinyering ke Bandung (Enak kayaknya, lumayan untuk refreshing skalian perbaikan gizi euy.. , maklum  namanya juga anak kosan. Hehe.. ngerasa special banget kayaknya kalau nginap di hotel n gratis. J ). Karena sepi.., kerjaan juga gak lagi numpuk alias santai. Jadinya kita-kita ngerasa lebih banyak becandanya dari pada kerja. Hoho.. ketauan banget ya…mentang-mentang gak ada bos. Hehe..
Dari becandaan itu, tiba-tiba lahirlah sebuah ide yang bisa meningkatkan respon rate masyarakat terhadap survey BPS sehingga nantinya akurasi data BPS juga bisa meningkat. Nah Lho??  Ada yang bingung ne kayaknya, respon rate itu apa??
Oo.. respon rate itu tingkat respon masyarakat atau perusahaan terhadap survey BPS. Karena pada kenyataannya tidak semua rumah tangga atau perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam setiap survey BPS siap  dan bersedia menjadi responden. Alhasil akan ada kuesioner yang akan kosong.

Nah.., Dari sumber salah satu kasubdit XXX di BPS Pusat, respon rate untuk survey BPS secara umum tampaknya mengalami penurunan.  Hal ini mungkin disebabkan karena berbagai hal. Misalnya: karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah secara umum dan BPS khususnya, masih kurang sadarnya masyarakat tentang arti pentingnya data dalam pembangunan dalam upaya mencerdaskan bangsa,  rendahnya kepedulian beberapa perusahaan terhadap data. Dan saat ini BPS sendiri sedang mengevaluasi diri untuk bisa mencari solusi untuk setiap permasalahan. Nah back to the topic ya, maklum kalau disuruh mikir berat untuk nyelesaiin masalah negri ini dalam semalam sepertinya mustahil juga ya!! lanjutan cerita tadi gimana??? Oya..

Sunday, May 19, 2013

Mentoleransi kesalahan


Mungkin saat ini, sering kita dengar atau melihat bahwa orang-orang sering mentoleransi kesalahan.  Untuk hal-hal yang sudah jelas salah, orang-orang cendrung memberikan pemakluman akan kejadian atau sikap tersebut. Tapi ketika seseorang melakukan dan menjalani kebenaran maka banyak yang beranggapan bahwa itu kaku dan tidak fleksible. Sebenarnya apa yang benar-benar terjadi saat ini??
Bingung kan?? Dari tadi yang punya blog ngomongin apa? Bahas apa? Topiknya apa?? Hehe..., maklum sedang belajar membuat bahasa yang sedikit abstrak.
Mungkin untuk lebih jelasnya saya jelaskan dengan contoh sederhana aja kali ya...
Ketika azan berkumandang, banyak orang yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Mereka bukannya langsung beranjak untuk sholat, tetapi malah tetap asik dengan aktivitas masing-masing. Kita semua tau bahwa menunda waktu sholat itu salah. Tetapi kita mentoleransinya karena beranggapan pekerjaannya masih banyak atau kesibukan yang dilakukan akan sayang kalau ditinggalkan. Menunda sholat adalah perbuatan yang salah, kemudian karena kesibukan dan bla bla bla maka ditoleransi untuk sholat tidak tepat waktu. Karena sudah biasa sholat di ujung waktu maka itu menjadi kebiasaan pada diri seseorang. Sehingga melalaikan sholat bukan lagi masalah baginya. Lainnya.., saat ini kasus MBA “hampir” menjadi kasus yang dianggap biasa di masyarakat. Ketika Si A menikah dan ketahuan karena MBA, orang-orang berkata: “maklumlah karena pergaulan bebas, Si A itukan kalau pacaran bla bla bla...”. Sebenarnya pemakluman untuk yang salah itu kurang tepat. Karena kenyataannya tindakan si A itu memang salah. Dan pemakluman dari masyarakat bisa menjadikan MBA menjadi hal yang lumrah dan tidak aneh lagi.
Sebuah kesalahan yang di toleransi nanti akan membuat kita menganggap kesalahan itu menjadi sesuatu yang biasa. Ketika kita menganggap kesalahan itu biasa saja, maka lama kelamaan kita akan menjadikan yang salah itu menjadi kebiasaan dan jika dipertahankan dalam waktu lama maka akan menjadi karakter yang melekat pada diri seseorang. Ini mungklin teori sederhana dari Si empunya blog.., tapi belajar dari pengalaman hidup, memang begitu adanya. Karena terkadang sadar tidak sadar yang empunya blog untuk beberapa hal masih mentolerir kesalahan.
Ini memang bukan ajang untuk menjudge seseorang lebih baik dari orang lain, tetapi lebih kepada saling mengingatkan kepada kita. Ketika hati kita tidak lagi sensitif dengan kesalahan dan akhirnya hati kita a mati rasa dengan kesalahan yang kita perbuat.Maka patut kita pertanyakan kondisi ruhiyah kita saat ini!!
#Kurangi mentolerir kesalahan atau hal yang sudah tahu bahwa itu salah dan selalu lakukan perbaikan diri.

Lets Start Study..!!


Ada yang hilang beberapa pekan ini. Apa itu?? Yupp.., kekonsistenan diri untuk membuat tulisan di blog ini. Mungkin karena Si empunya blog beberapa minggu ini cukup banyak kerjaan. Sebenarnya, dibilang sibuk juga enggak, tapi kerjaan tetap aja gak habis-habisnya. Habis satu ada kerjaan yang lain. Dan Alhamdulillah untuk itu semua. Karena Allah masih memberikan kesempatan untuk beraktivitas positif dalam hidup ini (Hebat.., bersyukur selalu!!! Moga si empunya blog selalu menjadi insane bersyukur). Masih banyak orang yang ingin bekerja tapi tidak bisa bekerja, karena belum ada kesempatan, belum ada pekerjaan, atau memang sedang tidak sehat.
Untuk mengawali tulisan di bulan mei ini, bulan penuh dengan kemungkinan…hehe.. maklum namanya aja may be..”mungkin” tho artinya kalau di translate. Haha.. tulisan yang tidak ada hubungannya.
OK.., Kali ini saya akan berbagi tentang salah satu ceramah yusuf Mansur lagi. Kalau ada yang nanya, “Knapa ceramah Yusuf Mansur melulu???”. Jawaban saya sederhana. MasBuLo?? Masalah Buat Lo?? Hehe… kagak seh.., sebenarnya apa aja bakal saya share kalau itu berisi pesan-pesan kebaikan nan menginspirasi. Dan salah satunya itu ya ceramah dari beliau.
Lets.. cek ki dot…
        Asslamua’laikum Wr.Wb
        Al mulk ayat 10 menjelaskan penyesalan orang-orang yang masuk ke dalam neraka Allah, orang-orang yang runtuh usahanya, rusak rumah tangganya, hilang kekayaannya.  
        Al mulk ayat 11 menjelaskan pengakuan dosa mereka tapi mereka telah terlambat karena mereka telah menjadi penghuni neraka. Memang penyesalan itu datangnya belakangan. Tapi itu masih “Alhamdulillah” ketika penyesalan itu dating ketika kita masih di dunia dan kita segera bertobat.
Ada sebuah cuplikan pembicaraan dalam rumah tangga:
Istri: “Sudahlah  proyeknya gak usah direkayasa, yang lempeng-lempeng aja.”
Suami: “Kalau gak rekayasa gak bisa kita dapat proyek nantinya.”
Istri: “Tapi gimana ya Yah.., rumah kita udah cukup,walaupun kamarnya juga baru satu, kamar mandinya satu dan kebutuhan sehari-hari masih bisa dibeli, lagi pula anak kita juga baru satu. Ini sudah cukup kok Yah.”
Suami: “Gak bisa ma, kita harus berpikiran maju.”
Istri: “Iya, kita harus maju tapi caranya gak kayak gitu, kita bisa nambah ibadah tahajud dan dhuha.”
Akhirnya dia malah minjam duit kanan kiri untuk menggoal kan proyeknya. Jadinya malah rumah yang satu-satunya dan merupakan milik sendiri menjadi lebih kecil dan itupun berstatus ngontrak.
Oleh karena itu, dalam rumah tangga itu harus ada indicator minimal yang harus dipelajari oleh anak, orang tua, suami dan istri. Agar senantiasa menjadi keluarga yang dekat dengan Allah SWT.
Apa itu??
·         Jangan sampai mereka gak bisa baca alquran. Malu dunk ngaku islam tapi gak bisa baca Alquran
·         Tau 20 sifat Allah dan Asmaul Husna. Walaupun gak hafal, minimal paham lah.
·         Sirah Nabawiyah. Sejarah Nabi Muhammad SAW.
·         Fiqih ibadah (Thaharah, wudhu, sholat, sholat sunat, dan sholat jenazah, de el el juga)
·         Fiqih muamalah (berdagang,haram dan halal de el el).
·         Minimal tau 40 hadist.
·         Fiqih perempuan
Mempelajari dan paham ini semua bukan lagi kerjaan anak madrasah. Karena setiap orang yang mengaku muslim memang harus tahu dan paham. Ini semua PR untuk kita. Untuk orang tua–orang tua, jangan sampai lupa untuk mengajarkan ini kepada anaknya. Jangan sampai anak tidak tahu cara berwudhu karena orang tuanya tidak pernah mengajari. Jangan sampai anak tidak bisa membaca alquran karena tidak diajarkan. Tidak ada yang tidak mungkin. Huruf hijaiyah yang hanya 28 itu bisa diajarkan satu huruf per harinya. Dalam sebulan si anak bisa membaca huruf hijaiyah yang menjadi dasar baca alquran. Asalkan orang tua bisa meluangkan waktunya untuk anak.(hehe… dapat motivasi untuk jadi orang tua yang baik dan cerdas ne..:) )
Jangan sampai nanti di akhirat anak-anak itu menuntut dan menyalahkan orang tuanya. Dan akhirnya kita sebagai orang tua malah masuk ke pintu neraka bukannya pintu surga.
# jadi ingat dengan ilmu-ilmu yang dipelajari di MtSN padang panjang dulu.., juga ilmu ketika belajar IMTAQ di asrama SMANSA padang panjang. Aku bersyukur tumbuh dilingkungan yang bernuansa islami. Lingkungan yang menjadikan akhlaqul karimah dan pengetahuan agama sebagai landasan modal untuk terjun ke lingkungan masyarakat.
# Saatnya kembali mereview pengetahuan agama yang mungkin di otak kita saat ini berada d arsip arsip paling belakang. Karena ibadah tanpa ilmu saja tidak cukup. Mestinya ibadah tetap jalan dan pembelajaran juga tetap jalan.
SEMANGAT…..!!!