Pages

Wednesday, August 1, 2012

Sadar Tidak Sadar


Sadar tidak sadar, jurusan apa yang kita pilih di universitas banyak sedikitnya berpengaruh dalam karakter kita dan pembawaan kita sendiri. Sudut pandang dan cara bersikap juga berpengaruh. Jika orang lain beranggapan kalau anak ekonomi itu perhitungan. Jangan salahkan mereka, karena sadar atau tidak sadar anak jurusan ekonomi memang memiliki kecenderungan memikirkan untung rugi dalam tindak tanduknya. Tidak sekedar mempertimbangkan untung rugi materi tapi juga non materi. Dan itu wajar, karena orang lain pun bersikap begitu tapi kadarnya tentu berbeda.
Nah bagaimana dengan anak jurusan hukum? Mereka cenderung lama dalam memutuskan suatu perkara permasalahan dalam hidup mereka. Banyak hal-hal yang mereka pertimbangkan dan butuh dasar-dasar yang kuat bagi mereka dalam mengambil sebuah tindakan atau keputusan.
            Begitu juga dengan jurusan statistik. Statistik yang merupakan sahabat dari matematika tapi bukan ilmu “se pasti” matematika. Jika dalam matematika 2 ditambah 2 adalah 4 maka di dalam statistik 2 + 2 adalah lebih kurang 2 . karena dalam statistik sendiri ada eror yang harus dipertimbangkan dan ditoleransi.
            Bagi orang yang menganggap statistik hanya sebagai alat atau tool analisis untuk mencapai tujuan dalam sebuah penelitian atau riset maka itu tidak salah cuma itu kurang tepat saja. Karena kenyataannya alat itulah yang sangat membantu seorang peneliti untuk menemukan sebuah hasil dalam penelitiannya. Pemilihan alat yang salah bisa menjadikan penelitian itu jauh dari kata benar sehingga peranan statistik sangat dibutuhkan.
            Statistik adalah ilmu yang melekat pada kehidupan sehari-hari. Jika ada yang bertanya, berapa jarak kantor dari rumahmu? maka kamu akan menjawab kira-kira 2 km atau lebih kurang 2 km. berarti kamu sedang mengaplikasikan statistik dalam kehidupanmu. Jadi ilmu statistic itu ‘ilmu kira-kira” ya? Tentu saja tidak , karena statistik bukan sekedar memperkirakan tanpa ada alasan. Ada data yang dikumpulkan dan ada metodologi yang digunakan.
            Kembali pembahasan tentang “anak statistik”, karena terlalu sering menggunakan korelasi maka “anak statistic akan sering menanyakan korelasi atau hubungan suatu perkara dengan perkara yang lain. Tanpa sadar mereka telah membuat hipotesis sendiri. Penggunaan istilah “outlier’ juga menjadi istilah umum dalam keseharian.
Dan contohnya sendiri si penulis telah membuktikan bahwa di awal kalimat bacaan ini si penulis tanpa sadar telah membuat hipotesis dengan penggunaan kata “pengaruh” #tanpasadar.
Bunyi Hipotesisnya : jurusan apa yang kita pilih di universitas banyak sedikitnya berpengaruh dalam karakter kita dan pembawaan kita sendiri.
Bagaimana hasilnya? Hipotesis diterima atau ditolak? Silakan kumpulkan bukti yang kuat untuk menolak hipotesis ini.

Proud 2 be statistician..