Pages

Thursday, April 11, 2013

Syukur Akar Bahagia


Orang bilang “Rumput tetangga lebih Hijau” , sering disiram dan subur kale ya tanahnya. Bagaimana dengan kebun sendiri?? Bingung menjawabnya kan? Atau sebenarnya berani untuk menjawab, tapi dengan nada penuh keluh kesah?
Apa kita menyesali keadaan yang ada? Semestinya, jangan sekali-kali berani mengeluh, kecuali kamu bisa menjamin bahwa dengan keluhanmu, semua permasalahan hidupmu bisa selesai. Yang barusan itu statement dari seseorang, tapi lupa siapa.hehe.. maklum faktor umur (sok tua).
Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmampuan kita menerima hidup ini apa adanya. Kecenderungan kita yang tidak mau berkompromi dengan kenyataan. Kita tidak siap menerima realitas secara sederhana dan sulit untuk lepas dari paradigma yang dibangun dari asumsi-asumsi negatif. Kita akan lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri. Bermimpi dan berharap semoga apa yang dikira oleh hati kita adalah kenyataan yang ditetapkan oleh Ilahi. Dan sikap kita itu, jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT. Bagaimana kita bisa bersyukur atas hal besar dalam hidup kita, jika untuk hal kecilpun kita masih mengeluh dan protes.
Memang terkadang kita memang perlu untuk melihat keatas, melihat orang-orang yang memiliki peruntungan yang jauh lebih baik dari kita. Baik untuk urusan rejeki, jodoh, rupawan maupun nasib. Tapi perlu digaris bawahi bahwa melihat kesuksesan dan kelebihan orang lain adalah untuk menciptakan motivasi diri bukan untuk menyesali nasib diri. Dan kadang kita perlu melihat kebawah, kepada orang-orang yang mendapat kekurangan, kurang rejeki, kurang sehat,kurang sukses, kurang pintar atau kekurangan lainnya. Agar kita lebih banyak bersyukur dengan apa yang kita punya. Dan bersikap untuk setia memilih bahagia dengan hidup yang ada dari pada sekedar mengimpikan kebahagiaan. Karena bahagia itu sederhana. Tidak bisa dihitung dengan materi, tidak pula dengan satuan hitung lainnya.
Kapan kebahagiaan akan kita dapat jika kita sibuk memikirkan apa yang belum kita miliki serta mengabaikan apa yang kita miliki tanpa syukur dan sibuk melihat nikmat orang lain. Karena syukur adalah akar kebahagiaan.
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil. Jangan menutup hati kita, walaupun hanya dengan pikiran negative. Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua. Ibarat lagunya d mssive, “ Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah”. Anugrah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas dan tulus. Bagi mereka aka nada hati yang lapang,jiwa yang besar, pundak yang kuat untuk menanggung beban masalah, dan kaki yang akan terus melangkah untuk mencapai impian.

1 comment: