Pages

Monday, June 24, 2013

Ketika Iblis Berkata Jujur (2)

Part 2:
 Percakapan antara Iblis dan Nabi Muhammad SAW kembali dilanjutkan, kali ini Nabi Muhammad SAW menanyakan tentang siapa yang menjadi teman Si Iblis.

# Temannya Iblis
Rasulullah   : Siapa sajakah yang kau anggap temanmu?
Iblis           :Pemakan riba! (sambil tersenyum)
Rasulullah   : Sahabatmu siapa?
Iblis           :Pezina!
Rasulullah   : Siapa teman tidurmu?
Iblis           :Pemabuk!
Rasulullah   : Tamumu?
Iblis           :Pencuri!
Rasulullah   : Siapa utusanmu?
Iblis           :Tukang sihir!
Rasulullah   : Apa yang membuatmu gembira?
Iblis           :Bersumpah dengan cerai!
Rasulullah   : Siapa yang menjadi kekasihmu?
Iblis           :Orang yang meninggalkan Shalat Jumat!
Rasulullah   : Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?
Iblis           :Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja!

Mendengar penjelasan itu, Rasullullah berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umat-Ku dan menyengsarakanmu!”.
Tapi Iblis langsung memotong ucapan Rasulullah dan berkata bahwa Tidak akan ada kebahagiaan di tengah umat Rasulullah selama iblis hidup sampai hari kiamat nantinya. Karena iblis akan hidup di setiap aliran darah manusia. Iblis berjanji akan menyesatkan semua manusia, tanpa memandang apakah manusia itu pintar atau bodoh, baik yang bisa membaca atau tidak, baik yang durjana ataupun sholeh kecuali hamba Allah yang ikhlas. Rasulullah terkejut mendengarnya lalu  bertanya, “Siapa orang yang ikhlas menurutmu?!”.
Iblis menjawab jika masih ada manusia yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika Kamu melihat seseorang yang tidak menyukai uang, atau tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku pun akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan, hatinya akan selalu terikat dengan kesenangan dunia, maka ia akan mudah membuatnya untuk patuh padaku.
Kemudian Iblis menjelaskan tentang anak buah dan pengikutnya. Dengan sombongnya Iblis menyampaikan cara golongannya menggoda manusia.
“Tahukah Kamu, Muhammad, aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan! Sebagian aku tugaskan untuk mengganggu ulama, sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanita-wanita tua, dan sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid.”
  • Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia, sehingga ia tidur pada waktu shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
  •   Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama, sehingga mereka tertidur dan akhirnya pahalanya terhapus.
  •  Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan, lalu ia beberkan pada manusia lain, maka 99% pahalanya akan terhapus.
  • Pada setiap wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
  •  Syaithan itu juga akan kusuruh berkata agar wanita tersebut mengeluarkan tangannya. Bila ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
  •  Anak-anakku akan berubah dan menyusup dari satu kondisi ke kondisi lainnya, agar bisa menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, dan mereka tidak merasakannya.
Iblis benar-benar puas dan bangga dengan penjelasannya sendiri. Seringai lebar dari wajah Iblis ditambah dengan gelak tawanya menjadi pemandangan yang jauh dari kata nyaman. Tidak puas dengan kesombongannya, dia kembali menceritakan “prestasinya” dalam upaya menggoda manusia.
  • Tahukah Kamu, Muhammad, dusta berasal dari diriku? Aku adalah mahluk pertama yang berdusta. Dan setiap pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, maka dia akan menjadi kekasihku.
  • ·Tahukah Kamu lagi, Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku, Ghibah/bergosip dan adu domba adalah kesenanganku , dan kesaksian palsu adalah kegembiraanku.
  •  Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya, ia berada di pinggir dosa, walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Karena orang yang membiasakan diri dengan kata cerai,  maka istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, jadi semua anak-anak zina, dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI
  • Wahai Muhammad, umat-Mu ada yang suka mengulur-ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya kalau waktu masih lama, kalau kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu. Maka, shalat itu dipukulkan ke mukanya! Sekalipun ia berhasil mengalahkanku, akan  aku biarkan ia shalat. Namun, aku bisikkan ke telinganya agar melihat kiri dan kanannya, lalu ia pun menoleh. Bukankah Kamu tahu, Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan disiksa di dalam kubur. Jika ia shalat sendirian, aku suruh ia untuk bergegas. Ia pun shalat seperti ayam yang sedang mematuki beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya, dan wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku lagi, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan ia pun semakin taat padaku!
  •  Aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan pada mereka bahwa mereka tidak wajib shalat. Shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan susah tidak. Jika kehidupan mereka telah berubah, maka barulah shalat! Ia pun akhirnya mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
·         Wahai Muhammad, apakah kau akan bangga dan bergembira dengan umat-Mu? Padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?

No comments:

Post a Comment