“Coba
aja dulu!”
“Usaha
aja dulu..!”
Terkadang tiga kata itu ampuh untuk membuat
seseorang untuk bergerak dan dinamis dalam menjalani hidup. Tiga kata itu bisa
membuat seseorang step out of the comfort
zone, seseorang akan keluar dari zona nyamannya. Zona yang aman tapi tidak
memberikan perubahan lebih dalam hidup seseorang.
Ada yang bilang, “agar hidup ini tidak
membosankan, kita memang perlu sekali-kali keluar dari zona nyaman kita dan
melakukan aktivitas yang tidak biasa”. Tapi tentunya aktivitas yang dimaksud
adalah aktivitas yang sarat dengan nilai positif dan tentunya juga bernilai
ibadah.
Ketika kita melakukan sesuatu yang baik,
sepertinya kita tidak harus berpikir panjang, bukan berarti kita tidak matang
dalam melakukan perencanaan hidup tetapi untuk sebuah kebaikan itu lebh dibutuhkan aksi lebih dari pada pikir lebih.
“Coba
aja dulu!”
“Usaha
aja dulu..!”
Mengenai hasilnya nanti itu urusan
belakangan. Yang penting niatnya baik. Apalagi sekarang sudah mendekati
Ramadhan, bisa jadi ajang untuk lebih memperbaiki diri lagi. Jadi.., kembali
menghafal Alquran ya?? Kembali memurajaah hafalan yang sudah mulai memudar.
Niatkan semua karena Allah SWT. Tidak
ada kata terlambat. Yang penting sekarang adalah ”keluar dari zona nyaman kita,
yang sering santai, bermalas-malasan, nonton TV, dan banyak becandaan. Mulai diganti dengan
aktivitas positif.
Sekali lagi tidak ada kata terlambat di
dunia ini termasuk urusan bertaubat. Sehabis ikut pengajian di istiqlal,
motivasi untuk menghafal jadi meningkat. Melihat nenek-nenek yang bisa
menghafal Alquran dan masih semangat untuk menghafal Alquran. Ternyata ssia
senja tidak membuatnya putus asa. Suaranya masih lantang membacakan ayat-ayat
suci Alquran. Dan tidak jauh dari si empunya blog, duduk seorang anak umur
kira-kira 8 tahun, juga bersemangat menghafal Alquran. Mantap.. dalam hitungan
beberapa menit dia bisa cepat menghafal sepotong ayat. Secara.., daya tangkap
anak-anak memang lebih cepat, apalagi mereka masih polos dan belum terlalu
banyak dosa seperti orang dewasa. Apa
yang saya dapatkan disana?? Menghafal Alquran
itu adalah KeMAUan bukan KeMAMPUan. Karena untuk masalah kemampuan Allah
sendiri yang menjaminnya. Dan Dialah sebaik-baiknya penjamin.
Selain itu saya juga pernah baca hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an
sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi).
Dan tidak seorangpun tentunya yang ingin
hidup sebagai sosok yag dianalogikan sebagai rumah kumuh yang akan runtuh. Jadi
supaya bisa menjadi rumah yang bersih, rapi, besar, dan elite maka kesimpulan
yang saya ambil adalah banyak-banyaklah menghafal ayat-ayat Alquran. J
#Dan
memang, jika saat ini saya belum mampu memberikan kado umroh kepada kedua orang
tua maka moga hafalan saya nantinya bisa menjadi kado lain di akhirat untuk
mereka berdua. Sebuah mahkota yang dijanjikan Allah untuk mereka. Amiiinn….
”Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya
maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang sinarnya lebih
terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah
sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang
mengamalkannya (al-Qur’an)?”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)