Tersenyumlah kamu Sobat
! Karena sesungguhnya senyumanmu adalah sedekah , bukankah untuk bersedekah
dengan uang saja kadang kamu lupa? Setiap pagi itu tersenyumlah dan mulailah
dengan hal yang positif ,karena jika kamu memulai hari-harimu dengan
energi negatif, maka hari-harimu akan
terasa berat untuk kamu jalani.
“Siapa yang iseng bikin tulisan ini, dasar kurang
kerjaan!” Fina langsung meremukkan kertas yang ada digengggamannya .
Baru kali ini dia mendapatkan surat kaleng seperti
ini. Saat ini lagi boomingnya paket tanpa pengirim. Meskipun surat sok
menasehati seperti ini bukan sesuatu yang akan meledakkan kelas tapi surat itu
telah meledakkan amarah Fina. Lagi pula apa salahnya jika dia cuek dengan sekitar . Orang
lain juga tidak peduli dengan apa yang dia lakukan. Jadi tidak salah kalau dia
juga berlaku cuek. Kenapa pula dia mesti senyum dan sok ramah dengan orang ,
nanti malah dikira kecentilan.
“Mending kalo dibilang kecentilan , kalo dibilang
gila gimana??” Fina menggerutu sendiri.
“ Fin..” sapaan ringan Melati malah membuat Fina
terkejut. Fina langsung memasukkan remukkan kertas tadi kedalam tasnya.
“Kamu tadi.., hmm g jadi deh..!!”
“Apaan ??” teiak Fina.
“kamu kenapa? Gak usah pake teriak kale..!!” Melati
heran sendiri dengan sikap sahabatnya.
Fina Cuma mengangkat bahu.
“ dah
ngedapetin data inflasi , Fin? “
“Belum.” Jawab Fina singkat.
“Gua juga belum, kalo gitu ke perpus aja nyari
bahan tugas timeseries, lu mau gak ?”
“Terserah.”
“ Tapi, senyum dulu donk! Jangan jutek gitu!” melati
tersenyum lebar berharap senyumannya akan menular ke sahabatnya.
“Deg..” jantung Fina langsung berdegup kencang. Apa
mungkin melati yang menulis surat itu?
“Fin.., are you ok?” melati menggerakkan tangannya
didepan Fina.
Tapi kayaknya bukan melati juga. Karena melati
orangnya blak-blakan . kalau dia tidak suka sama sesuatu , dia pasti langsung
mengatakannya.
“ Fin , yuk jalan.., jangan ngelamun terus ah!” Melati
menarik tangan fina keluar kelas.
***
Fina buru-buru masuk
perpustakaan. Pagi ini ada info yang hot yang akan dia sampaikan kepada Melati
. Tadi malam Fina tidak sengaja melihat Bram, ketua UKM futsal di kampusnya sedang
gandengan tangan dengan anak sma . Berarti gossip kalo bram itu selingkuh bener
adanya.
Senyuman Fina berganti dengan kerutan yang berlapis di dahinya.
Bukannya Melati yang ditemuinya di perpus malah sebuah surat kembali ditemukannya
dipojokan favorit tempat fina dan melati biasa duduk kalau lagi di perpustakaan.
Ada satu tips ampuh supaya kamu tidak
membicarakan orang lain lagi :
Ingat selalu bahwa setiap kamu mulai menggosip atau membicarakan orang lain
berarti kamu sedang mentransfer pahala kamu ke dia. Otomatis saldo pahala kamu
berkurangkan? Kamu mau? karena kamu keseringan menggosipkan orang lain , orang
itu masuk surga sedangkan kamu menderita di neraka nantinya.
“Cemen banget orang yang bikin surat ini!! Gak berani ngomong langsung sama gua ??
Fina benar-benar tak habis pikir. Siapa yang
mengikutinya dan mengirimi pesan ini? Darimana orang ini tau bahwa dia akan
menyampaikan gossip perselingkuhan Bram? Apa mungkin selama ini ada yang
menguntitnya dan memata-matainya?
“ Iii…..” Fina bergedik sendiri. Matanya melirik ke
seisi perpustakaan. Tidak ada yang aneh. Semuanya terlihat seperti biasa, tidak
ada yang mencurigakan.
“Gak penting juga gua ngeladenin surat.“ Fina
langsung meremukkan kertas itu dan memasukkannya kedalam tas. Dia tidak mau membuang
sampah di perpustakaan. Karena denda membuang sampah di perpustakaan adalah
Rp10.000/ item. Peraturan yang
matrealistik menurut fina.
“ Fin..” melati melambaikan tangannya sambil
berlari kecil kearah Fina.
“ Fin, tadi dewi bilang, ntar ada kuiz kalkulus, lo
dah belajar??”
Fina hanya menggeleng dengan wajah tanpa ekspresi.
“ Lu knapa Fin? Lu sakit?”
Fina kembali menggeleng. Sebenarnya Fina ingin
menceritakan tentang bram kepada melati tapi dia teringat dengan isi surat tadi
, dia tidak mau masuk neraka . Finapun mengurungkan niatnya.
“Fin.? Mau gua temenin ke rumah sakit?” melati
tampak cemas dengan keadaan fina yang tidak biasanya.
“Mel.., gw kemaren..hmm.” hasrat Fina untuk
bergosip ria memang sulit untuk dibendung.
“g jadi deh..”
“apaan??” melati semakin penasaran.
“ Gua laper..” jawab Fina sekenanya,
“Ha??? gua kirain lu sakit , ya udah, gua temenin
ke kantin .”
“ Maafin gua mel, gua gak bisa nyeritain gossip ini ke lu, karena
gua belum siap masuk neraka” Fina
berbisik sendiri di dalam hati. Sepertinya tips surat itu ampuh juga.
***
Mata Fina membesar , dadanya sesak, dia geram
membaca coretan ketiga yang ada disampingnya. Sejak kapan surat ini ada disini.
Sepengetahuannya cuma dia sendiri yang sholat di mushola kampus ini. Dia yakin
sebelum sholat, kertas itu tidak ada disampingnya, tapi kenapa tiba-tiba kertas
itu ada.
Kalo sholat jangan
kayak orang dikejar syetan gitu. Kecepatannya kayak pesawat jet aja..wuzzz…!!
sholat itu adalah pesawat yang akan mengantarkan kita untuk bertemu tuhan kita,
berbagi dan meminta kepada-Nya. Kalau kita membaca ayat sholat cepat-cepat dan
tidak jelas apa yang kita baca ?Apa yang kita minta? Bagaimana mungkin Allah
bisa mengabulkan keinginan kita? Maka
nikmatilah setiap bacaan doamu itu. Karena ketika sholatlah kita bisa berbagi
dengan Zat yang Maha Tahu.
“Sok tau banget ne orang , udah untung gua sholat.
Orang lain aja ada yang gak sholat . Minimal gua dah ngelakuin perintah Allah kan?
Urusan diterima atau tidak , terserah yang di atas.” gerutu Fina.
“ Yang bikin surat ini emang udah kelewatan . sok
menggurui banget deh.” Fina kesal dengan ketidaksportifan penulis surat tak
bertuan ini. Apa yang diinginkan si penulis? Apa dia pikir dengan memata-matai
hidup Fina , nasehat dan petuahnya bisa diterima dan mengubah Fina?
“ gua harus cerita sama melati tentang surat-surat
ini..!”pikir fina. Dia berharap
sahabatnya bisa menemukan sang penulis surat tak bertuan ini.
***
“Mel.., ini mukenah lu. Makasih ya..!” Fina mengembalikan mukenah
melati.
“iya.., sama2..!!”
“ mel , gua mau cerita!”
“ tentang apa fin?”
“gua beberapa hari ini dapat surat dari orang yang tidak jelas siapa
dan seperti apa tampangnya yang pasti orang itu sok menggurui”
“Maksudnya??”
“ada orang yang selalu ngikutin gua., bikin pesen-pesen nasehat tentang
sikap gua yang salah , cara gua beribadah. Pokoknya tu orang ngeselin banget
deh mel!”
“Siapa yang berani ngisengin lu Fin?’
“gua juga gak tau , dan gua juga gak punya bayangan orang itu siapa?btw
, lu lage ngapain mel?”
Neh lagi nulis kalimat
introspeksi sekaligus motivasi. Melati
memperlihatkan tulisannya.
Jangan ceroboh lagi, karena kecerobohan
menjauhkan kamu dari kesuksesan.
Fina membacanya. dia kenal tulisan ini. Tulisan yang menghantuinya
beberapa hari ini. Kenapa dia tidak sadar bahwa tulisan ini mirip dengan
tulisan sahabatnya , cuma tulisan ini dibuat lebih rapi dari tulisan melati
biasanya.
“ kamu bikin ini buat apa? Maksud kamu apa?” nada bicara Fina meninggi.
“Aku baca di
sebuah buku, metode menulis kata-kata mutiara dari diri sendiri untuk
memperbaiki diri adalah salah satu metode yang baik untuk perbaikan diri.
Makanya gua beberapa hari ini sering bikin pesen-pesen kayak gini untuk gua
sendiri. Tapi gua heran fin.., kok pesan yg gua bikin sering hilang ya? Apa karena
gua ceroboh ya??”
Bagai mendengar petir di siang bolong Fina
mendengar celotehan melati tadi. Fina mencoba mengingat beberapa kejadian
belakangan ini. Semua surat itu didapatkannya di tempat yang selalu
dikunjunginya bersama melati dan terakhir tas mukenah melati.
“ mel.., gua minta kertas dan pinjem balpoint
dunk!”
Melati menyerahkan selembar kertas dan balpoint.
Fina langsung menulis beberapa rangkaian kata.
Jangan Cuma niat aja kalo mau berubah
itu, action juga dunk! Kalau tidak niat itu akan sia-sia. Ibarat proposal,kalo tidak ada realisasi
proposal maka proposal itu hanya tumpukan kertas yang berisi huruf-huruf dan
tak berarti apa-apa.
“Lo nulis itu untuk diri lo sendiri fin?’tanya melati
“ gak.., itu untuk kita BERDUA!”
***
No comments:
Post a Comment