Ini kisah tentang Si Buyung. Bocah 4 tahun yang bersekolah
di TK Pertiwi kelas nol besar. Buyung mendapatkan tugas mengarang dari Bu guru
Upik. Guru TK yang paling cantik , baik dan yang paling disukai si Buyung.
Buyung sangat bersemangat menulis karangan. Dia ingin memperoleh nilai
tertinggi supaya Bu Upik bangga kepadanya (kalau ingat itu , Buyung langsung
membayangkan wajah Bu Upik yang cantik
dengan jilbab biru dan senyuman yang sangat mempesona ).
Sepulang dari sekolah Buyung langsung lari ke
kamar dan duduk di meja belajar. Dia langsung membuat karangan.
Kertas
yang ada di drpan si buyung masih belum ada coretan atau tulisan.
10
menit pertama……
Sudah
ada dua kertas yang diremukkan dengan paksa dibawah meja belajar si Buyung.
1
jam kemudian
Puluhan
kertas berserakan di atas meja dan Buyung berteriak tak jelas dan mengacak-acak
rambutnya.
1
jam berikutnya
Si
buyung malah ketiduran .
1
jam kemudian…
Tiba-tiba
saja si Buyung terbangun dan langsung menulis entah darimana dia mendapatkan ilham
(mungkin dari mimpinya tadi) .
1
jam berikutya
“Kriuukk…!!”
perut si bujang berdendang .Gara-gara keasyikan menulis Si Buyung lupa makan
siang. Si Buyung terus menulis hingga akhirnya karangannnya ditutup dengan kata
SELESAI.
Keesokan harinya ketika pembagian lembaran tugas
mengarang…
“Buyung”
“ya
, bu!”
Buyung
maju ke depan dengan senyum kemenangan .
“ini
karanganganmu!”
Dengan kepercayaan diri yang tinggi Buyung berjalan ke depan
kelas. Buyung yakin dia akan mendapat nilai yang tinggi. Tapi harapannya itu
jauh dari kenyataan. Angka 0 besar tertulis di kanan atas kertas karangannya.
Buyung protes ke Bu guru Upik. Dia teriak-teriak di kelas,
tidak terima dengan nilai yang diberikan. Entah mengapa saat ini buyung merasa
Buk Upik itu jelek sekali mirip nenek sihir yang bertaring. Pak Kepala Sekolah
yang saat itu sedang melihat kejadian itu langsung masuk ke kelas.
“Ada
pa ini?”Tanya Pak kepala sekolah.
‘Ini
pak, Buyung protes karena saya kasih nilai rendah!”
‘Kenapa
Buyung?”
“Saya
tidak terima nilai saya jelek pak. Apa yang salah dengan karangan yang saya
buat. Saya hanya membuat karangan
liburan ke Bali dengan kereta api? Apa salahnya?”
“Ha??”
pak kepala sekolah bingung.
“Karena
kamu naik kereta api makanya salah, Karena tidak ada kereta api ke bali, Buyung”
Kata Pak kepala sekolah.
“Tapi
inikan tugas mengarang pak, makanya saya MENGARANG CERITA” protes buyung lagi.
“????##@
” Bu guru dan Pak Kepala Sekolah hanya melongo.
Buyung
tidak salah , dia memang telah berhasil membuat sebuah karangan , cerita yang
benar-benar dikarang.
“Saya
rasa tidak salah menambahkan angka 10 didepan angka 0 itu Buk upik??”
“Ya
pak, saya mengerti.” Bu Upik langsung memberikan
nilai 100 dikarangan Buyung.
Sebuah
senyum kemenangan terukir diwajah tampan Buyung.
SELESAI
Setelah membaca karangan yang
diakhiri kata “selesai” itu, Bu Upik hanya geleng-geleng kepala. Ide
ceritanya , cara menyampaikan cerita begitu unik dan kreatif. Bagaimana mungkin
anak kelas 2 SD bisa menulis karangan seperti ini? Sepertinya anak didiknya ini
memang istimewa. Kemudian Bu Upik menulis angka nol besar dikarangan itu. Apa mungkin
Buyung akan protes seperti cerita karangan yang dibuatnya..:)
No comments:
Post a Comment