Pages

Monday, July 9, 2012

Pilihan Itu Bernama Kebahagiaan


Tiap orang memiliki kisah dan ceritanya masing-masing. Jalan cerita yang berbeda-beda dan kisah hidup sendiri-sendiri. Apakah itu kebahagiaan atau malah penyesalan, itu hanya masalah sudut pandang tiap orang. Maksudnya apa? Tentunya  teman-teman bingung!
Begini, apa yang kita jalani sekarang adalah sebuah keputusan yang kita pilih dan kita harus siap dengan konsekuensi dari pilihan itu. Apapun bentuk resiko dan tanggung jawabnya harus kita jalani dan lewati. Tapi masalahnya apakah kita melewati dan menjalaninya dengan kebahagiaan atau malah keterpaksaan. Jika awalnya terpaksa tapi dalam prosesnya menemukan kebahagiaan, itu tidak apa-apa. Tapi jika kita terpaksa dalam prosesnya, merasa menderita menjalaninya dan malah menyesal diujungnya maka itu adalah sebuah kebodohan dan kesia-siaan.
Jika Allah memciptakan kita tanpa ada kesia-siaan maka mengapa kita harus membuat kesia-siaan sendiri dalam hidup kita. Mengapa kita harus merasa diri tidak bahagia jika sebenarnya kita bisa membahagiakan diri kita sendiri dengan mengubah mind set kita sendiri. Setuju?

Misalnya; Jika kita memilih menjadi pedagang dan ternyata barang yang kita jual tidak laku dan kita tidak memperoleh keuntungan maka apakah kita adalah orang yang tidak bahagia? Tidak sobat. Jika kamu mengubah cara pandangmu dan menganggap bahwa saat ini kamu belum mendapatkan keuntungan, tapi sebenarnya kamu telah membantu para konsumen untuk mendapatkan barang bagus dan mereka puas dengan barang daganganmu. Bukankah itu kebahagiaan? Bukankah kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan bagi penjual. Sekalipun nantinya kamu bangkrut , bukankah kita masih bisa berbahagia karena tidak ada larangan untuk hidup berbahagia. Bahagia itu untuk Si Kaya dan Si Miskin.
Atau; seorang perempuan yang lulus S1 dan melanjutkan S2 nya keluar negri kemudian memilih untuk meninggalkan kariernya dan lebih memilih untuk mengurus keluarganya , apakah dia tidak bahagia? Semuanya balik ke mind set tiap orang. Jika bagi Si Perempuan, kebahagiaannnya adalah ketika menjadi saksi dan pelaku aktif dalam urusan rumah tangga berarti dia telah siap dengan segala konsekuensi pilihan hidupnya.
            Pernah mendengar lagu jadul yang berjudul “ jangan tutup dirimu” by stinky . Yup.. , kata- kata itu benar sekali.., jangan tutup diri kita untuk sebuah kebahagiaan . banyak hal sederhana di dunia ini yang bisa membuat kita bahagia. Tidak hanya materi belaka atau kekuasaan saja.
            Jika uang bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup seseorang, maka itu tidak disalahkan tapi alangkah baiknya jika sumber kebahagiaan hidup seseorang adalah kebahagiaan juga. Sehingga the power of happiness adalah kebahagian itu sendiri. Energi positif untuk berbagi dengan sesama.
Sebenarnya cukup disayangkan jika orientasi seseorang dalam hidup itu adalah uang. Percaya atau tidak, ketika hidup dihitung berdasarkan untung rugi maka akan berkurang syukur dan kepuasan dalam hidup seseorang.
Dan cukup disayangkan juga, jika orientasi seseorang dalam hidup itu adalah penghargaan. Percaya atau tidak ketika hidup mengharapkan pujian dan penghargaan dari berjuta pasang mata maka akan berkurang kerendahan hati dalam hidup seseorang.
            Lalu apa kebahagian itu? Darimana kita bisa mendapatkannya? Sungguh jawaban bakunya akan sulit kita temui, tapi percayalah setiap orang punya konsep dan definisi sendiri-sendiri.

#Kita boleh hidup sekali tapi jangan hanya merasa bahagia sekali karena bahagia itu untuk selamanya .
# Ingat teman , Bahagia itu bukan memiliki dunia tapi harmoni dengan realita.

No comments:

Post a Comment