Pages

Wednesday, March 7, 2012

1 MOMENTUM 2 REAKSI


Ternyata benar , seperti apa kita sebenarnya akan terlihat dari sikap kita ketika menghadapi sebuah situasi yang pelik. Apakah kita adalah orang yang baik atau orang yang hanya bisa menghujat. Pelajaran ini aku dapatkan dari kisah kakakku yang seorang dokter. Kisah ini sudah lama terjadi , tapi aku baru menulisnya sekarang.
Saat itu Kakakku sedang Koas di rumah sakit umum daerah di kota Padang. Pada hari itu ada dua orang pasien yang akan melahirkan . Mereka melahirkan pada saat yang bersamaan , tetapi diruangan yang berbeda. Mungkin kejadian seperti ini umum terjadi di Rumah sakit manapun. Tapi yang membuat kakakku sangat terkejut adalah , situasi dua ibu-ibu itu sangat berbeda.

Sebut saja Ibu A yang melahirkan di kamar bersalin A , dia adalah istri seorang pejabat di Kota Padang .  Ibaratnya melahirkan adalah perjuangan yang menyambung nyawa.  Sang ibu A berjuang keras untuk melahirkan anaknya. Sayangnya ditengah proses melahirkan itu Sang Ibu berteriak-teriak dan menghujat. Kira-kira seperti ini;
Suami: Ayo bu..!
Istri : Apa seh pak! Bapak seh gak ngerasain yang ibuk rasain! Susah pak.
Suami: sabar buk!
Istri : Enak aja nyuruh – nyuruh sabar . ini gara-gara bapak juga kan pak! (ups.., padahal kan hamil dan melahirkan itukan bukan gara-gara sibapak aja, lagian itu juga bukan sebuah kesalahan , bukankah itu adalah anugrah ;) )
Dan kemudian sang istri berteriak mengeluarkan kata kotor dalam bahasa minang.

Situasi menegangkan dan tidak mengenakkan.

Sedangkan di kamar sebelah , seorang ibu muda yang kita sebut saja dengan Ibu B, melahirkan dengan ketenangan dan menyebut nama allah di sela-sela kesakitan yang dirasakannya ketika melahirkan. Sang suami yang berpakaian sederhana mengelus kepala sang istri dengan lembut.

Situasi yang sama tapi cara menyikapinya berbeda.
Keesokan paginya, kakakku sengaja berangkat dinas ke rumah sakit karena ingin bertemu dengan keluarga B. Entah mengapa dia ingin melihat dan berbincang-bincang dengan keluarga itu. Sayangnya ketika masuk ke ruangan sang ibu B . ternyata sang ibu sedang memasukkan bajunya ke dalam tas.
“Maaf Buk, udah mau pulang ya?” Tanya kakakku
“iya, Pak dokter. Saya hanya bisa menginap di rumah sakit ini 1 hari , kemaren saya masuk jam 8 pagi, jadi saya juga harus keluar rumah sakit jam 8 pagi ini. “
Kakakku terdiam.
“suami saya Cuma tukang ojek Pak, jadi kami tidak punya uang lebih untuk membayar rumah sakit ini.” Sang ibu B memberi penjelasan tanpa diminta.
“Buk , kalau boleh saya tanya , kemaren sepertinya ibu tenang sekali ketika melahirkan, ada tips khusus buk?” kakakku bingung sendiri karena gak tau harus membicarakan tentang apa.
“Gak lah Pak. Alhamdulillah 3 kali saya melahirkan , semuanya lancar dan dipermudah allah. Saya hanya menyebut nama Allah ketika melahirkan itu Pak.”
Kakakku tersenyum tulus. Dia melihat kekayaan hati dari keluarga  B walaupun saat ini mereka berada dalam situasi keterbatasan materi .Kemudian kakakku membantu sang  ibu B  mengurus admistrasi.  



Tuesday, March 6, 2012

Ada Apa dengan Berkah?

Apa sebenarnya yang dicari oleh manusia? Harta yang melimpah? Rezeki yang banyak? Kekuasaan atau jabatan? Atau sekedar penghormatan dan penghargaan dari orang lain?
Sungguh semuanya tidak akan memberikan kepuasan pada hidup kita , ketika tidak ada keberkahan dalam hidup kita.
Berkah atas pekerjaan dan jabatan , sehingga kita akan tetap semangat menjalani pekerjaan kita, mencintai pekerjaan kita, melewati hari-hari kita dengan kesungguhan.
Berkah atas rezki yang diberikan Allah kepada kita, sehingga kita bisa menikmati rezeki kita dengan penuh syukur , bisa berbagi dengan orang yang membutuhkan, tidak merasa kekurangan dengan harta dan kekayaan ketika kita merasa kekurangan dan kelebihan harta.
 Mungkin kita bertanya , mana mungkin kita merasa kekurangan ketika kita kelebihan harta? Hal itu  bisa saja terjadi pada diri kita. Kita akan lupa untuk bersyukur dan menjadi insan yang tamak.  Apa yang kita miliki terasa masih kurang dan ingin memiliki yang lain. Ketika kita memandang seseorang dari apa yang dia pakai , branded atau tidak? mahal atau murah?dan kita selalu membandingkannya dengan diri kita , maka bersiap-siap lah untuk hidup dalam ketidaknyamanan.
Berkah atas umur lebih utama  dari sekedar doa untuk panjang umur. Umur yang panjang tanpa diisi dengan hal yang bermamfaat dan senantiasa bertindak dari ketentuan Allah akan membuat kita semakin jauh dari Allah SWT , tidak hanya jauh didunia tapi juga di akhirat.
Maka mari berdoa untuk sebuah keberkahan untuk semua hal dalam hidup ini ;)