Pages

Monday, July 1, 2013

Arsitek Wannabe II



In this case, I will explain  about my design. Hoho…
Dengan modal pengetahuan tentang arti pentingnya unsur air, cahaya, dan udara dalam kehidupan terutama untuk kenyamanan rumah, maka design yang dibuat sudah di buat dengan sebaik-baiknya mempertimbangkan ketiga unsur itu. Termasuk juga  pertimbangan penggunaan tanah yang digunakan untuk bangunan dan halaman (haha.., kayak punya ilmu basic aja, padahal lebih banyak di desain berdasarkan  insting. Hehe..).
Rumah ini di bangun dengan ukuran tanah adalah 11m X13,5 m , kalau lebih juga gak papa, ntar di jadiin halaman aja. Biar halamannya lebih luas dan ada tempat untuk bermain anak-anak (bagi yang punya anak J ) , rumah sederhana dengan tiga kamar ini, cukup bisa di urus oleh seorang ibu rumah tangga mesti tanpa pembantu pun (hoho… dua jempol untuk ibu-ibu di dunia yang mengurus rumah tangga dan keluarganya tanpa pembantu, mudah-mudahan saya juga termasuk golongan itu. Hehe..)
Kamarnya ada 3, yaitu kamar utama yang ada di depan di samping ruang tamu, dan dua kamar lainnya fleksible, bisa dijadikan kamar anak keduanya atau kamar tamu (tergantung situasi aja kali ya..!) . untuk kamar utama ada kamar mandi dalam. Nah.., bagi yang memiliki pembantu, maka kamar yang ada di belakang dekat kolam renang, bisa dijadikan kamar pembantu yang didalamnya sudah ada kamar mandi langsung. Sehingga privasi pembantu juga lebih terjamin. Untuk masing-masing kamar memiliki jendela untuk pencahayaan dan pertukaran udara yang langsung terhubung dengan luar.
Taman di bagian belakang sekaligus dijadikan sebagai area menjemur pakaian dan daerah untuk olah raga. Hoho.. mesti beli alatnya juga tu. Ruang tengah/ ruang keluarganya terkesan gabung dengan ruangan makan tetapi sebenarnya lantai dapurnya lebih di tinggikan dibanding yang lain. Ruangan tengah rumah itu benar-benar menjadi ruangan kegiatan bagi keluarga, Bagi IRT untuk memasak sekaligus menghandle anaknya yang bermain di ruang tengah atau yang sedang menonton.  Dinding dapur yang menghadap ke kolam renang sepenuhnya full kaca. Jadi ibu yang sedang memasak akan mendapat pemandangan yang segar di luar (gara-gara itu, masakannya malah gak mateng, hehe..)
Dari garasi, ada akses pintu ke dapur/ dekat ruang tengah yang langsung berdekatan dengan toilet di luar. Jadi kalau ada bapak-bapak yang sedang mengasah jiwa-jiwa perbengkelannya, maka diri yang berlumuran oli bisa lansung membersihkan diri tanpa harus membuat kotor seluruh isi rumah. Nah istimewanya di ruangan belakang ada musholla keluarga sekaligus pustaka, di taro di pojok, biar sholatnya ntar lebih khusyuk dan ruangan itu hanya full kaca dibagian sisi lebar dan bagian sisi panjang ada 3 jendela yang persegi panjang. Biar ruangan itu tetap adem dan sejuk.
Next.., untuk bagian kolam renang, bagian yang menghadap ke gerbang depan di beri dinding bata pembatas yang cukup tinggi, tapi gak setinggi rumah juga. Dan di taman  samping rumah bisa dibikin gazebo atau kursi taman gitu atau kalau punya lingkungan anak-anak bisa di buat ayunan. Hmm..
Perfectly ….!!!
Di design dengan bismillah di akhiri dengan hamdalah dan insyaAllah akan menjadi nyata beberapa tahun lagi. Ammmiiinn…..

       

Sunday, June 30, 2013

Arsitek Wannabe



Arsitek.., its my dream. My opinion, Arsitek itu adalah sosok pemimpi yang tahu mimpinya, dan berani menjadikan mimpinya menjadi kenyataan. Mendesign sebuah interior rumah, kemudian membangun rumah yang sama dengan yang kita impikan adalah suatu prestasi.
        Setelah memutuskan di SPMB untuk tidak akan mengambil Arsitektur sebagai pilihan jurusan untuk dimasuki dengan berbagai pertimbangan, maka pada saat itu saya sudah memutuskan untuk tidak akan bisa terjun ke dunia Arsitek. Ternyata saya salah. Kalau sudah naluri dan minat ada, maka akan ada sedikit bakat terpendam yang bisa di asah.
        Tau dimana ini naluri atau minat, Hmm.., kalau saya ke Gramedia pasti langsung cari pojokan rak bagian Arsitektur. Ngeliat design interior dari ruang tamu, dapur, kamar dan lainnya. Atau design eksterior untuk taman ataupun gazebo. Dan saya akan sangat betah berlama-lama di sana dibandingkan di bagian pojokan rak statistic. Hehe.. (Maklum kalau di bagian arsitektur, bisa sekalian cuci mata ngeliat rumah-rumah bagus. Kalau dibagian statistik, isinya buku rumus yang dari zaman behaulak gak bakal berubah. Hoho..)
        Nah.., tau dari mana kalau saya punya bakat ngedesain?? Gak tau juga sih bakat atau gak!! Tapi sejak SD saya suka bikin denah rumah sampai SMA, sayangnya gak saya bukukan. Maklum hanya dibuat di kertas coretan atau di halaman belakang catatan pelajaran. Kalau tidak mungkin kumpulan desain itu bisa dijual. (Hoho.., itu mah beneran contoh mimpi di siang bolong!)
 Ada satu formula yang lahir dari tulisan ini:
 Minat + Bakat + Semangat = Karya
Contohnya:
Lagi searching di google tentang informasi “penyerapan TIK (teknologi Informasi komunikasi)” untuk modal tambahan untuk bahan survey penyerapan dan penggunaan sarana TIK, eh malah nyasar ke bagian web arsitek gitu. Maka bergantilah keyword di kotak google dengan kata “design rumah modern”.