Pages

Thursday, July 12, 2012

Si Agresti


Tangan ini dari tadi sibuk mengetik rangkaian kata yang selalu berujung dengan ketikan backspace berkali-kali. Kayaknya saat ini pikiranku lagi mumet untuk menulis skripsi. Waktunya refreshing!! Tapi mau ngapain? Ngenet buka fb atau tweet udah malas. Malas untuk mengamati kehidupan orang lain.
Yupp..,mending ngetik kisah hidup sendiri. Tapi kisah apa? Kisah yang berat atau yang ringan? Yowes yang ringan, simple, dan bernilai aja. Tapi apa? Untuk beberapa menit, kupaksa otak ini untuk berpikir. Ayo berpikir!! mau cerita apa ya?hmm.., akhirnya kuputuskan menceritakan tentang sedikit ‘kebodohan” atau kepolosan yang pernah kualami.
OK! Cek id dot…
            Untuk persiapan UTS tahun lalu, kelasku ngadain kegiatan KSM . kegiatan sejenis bimbel untuk teman-teman sekelas. Yang ngajar teman dari kelas lain yang dianggap mumpuni dalam mata kuliah tertentu. KSM hari ini adalah di kosannya si “pak ketua kelas”. Kabarnya yang ngajar adalah anak Statistik Kependudukan yang terkenal ahli ADK (Analisis Data Kategorik).
Dengan semangat 45, aku dan beberapa teman datang berbondong-bondong ke kosannya si “pak ketua kelas”. Dengan modal 0 % alias tak mengerti dengan mata kuliah ini aku membulatkan tekad akan serius menyimak pelajaran yang diberikan. Maklum 7 pertemuan ini , aku sendiri gak ngerti dosennya jelasin apaan. Paling Si dosen cuma ngejelasin bahan kuliah setengah jam . Itupun cuma baca slide terus sisanya adalah waktu untuk mendengarkan kisah hidup si dosen di Thailand. Kayaknya kalau soal ujiannya ntar disuruh menceritakan pengalaman si dosen, kayaknya aku siap menjawab bahkan yakin bisa nambah kertas berlembar-lembar (haha.. nyombong)!
Tapi…, kalau tentang ADK.., Wah…,berabe neh nasib aye!
Lanjut lagi..
Ternyata yang ngajar KSM itu benar-benar hebat ya, dia pinter ngejelasinnya , konsep dasar statistiknya juga OK. Bahkan dia bisa ngejelasin hubungan si Alin (Aljabar Linear) dengan si Anareg (analisis regresi) yang juga menjadi sumber ilmu si ADK. Waww.. , keren banget ilmunya. Bahasa ketika dia mengajar pun mudah untuk dipahami udah kayak dosen senior aja.
“ ya.., ini..bla…bla…”
Dia terus bercuap-cuap menjelaskan materi kuliah ADK.
“ Ya.., seperti yang dibilang agresti “………..’ ‘
Agresti?? Siapa itu? Tiba-tiba aku kepikiran nama itu.
“Oo.. ,mungkin nama dosennya agresti kale ya??  Tapi kok aku gak tau ya kalau ada dosen yang namanya agresti? “aku sibuk bertanya dan menjawab sendiri kebingunganku. Tapi  aku malah jadi tambah bingung.
“ Ok.., Agresti sendiri memberikan contoh bla bla bla……”
Aku jadi penasaran , siapa sih si agresti itu. Akhirnya aku bertanya pada salah seorang teman yang duduk disampingku.
Dengan setengah berbisik aku bertanya.
“ Fem, itu agresti itu dosen mana ya?”

Monday, July 9, 2012

Pilihan Itu Bernama Kebahagiaan


Tiap orang memiliki kisah dan ceritanya masing-masing. Jalan cerita yang berbeda-beda dan kisah hidup sendiri-sendiri. Apakah itu kebahagiaan atau malah penyesalan, itu hanya masalah sudut pandang tiap orang. Maksudnya apa? Tentunya  teman-teman bingung!
Begini, apa yang kita jalani sekarang adalah sebuah keputusan yang kita pilih dan kita harus siap dengan konsekuensi dari pilihan itu. Apapun bentuk resiko dan tanggung jawabnya harus kita jalani dan lewati. Tapi masalahnya apakah kita melewati dan menjalaninya dengan kebahagiaan atau malah keterpaksaan. Jika awalnya terpaksa tapi dalam prosesnya menemukan kebahagiaan, itu tidak apa-apa. Tapi jika kita terpaksa dalam prosesnya, merasa menderita menjalaninya dan malah menyesal diujungnya maka itu adalah sebuah kebodohan dan kesia-siaan.
Jika Allah memciptakan kita tanpa ada kesia-siaan maka mengapa kita harus membuat kesia-siaan sendiri dalam hidup kita. Mengapa kita harus merasa diri tidak bahagia jika sebenarnya kita bisa membahagiakan diri kita sendiri dengan mengubah mind set kita sendiri. Setuju?