Pages

Sunday, April 3, 2011

Belajar dari Kepolosan Mereka

Tanpa kita sadari celotehan dan tingkah laku anak-anak membuat seuntai senyum di bibir kita bahkan membuat kita speechless. Semua itu adalah bentuk kepolosan dari anak-anak yang mengambarkan kesucian hati mereka. Banyak kesalahan-kesalahan kecil yang tidak kita sadari malah diingatkan oleh bocah yang lugu.
Misalnya neh :
• Cerita pertama
Ada situasi dimana sang ibu selalu mengingatkan anaknya untuk sholat 5 waktu .
Ibu :” Sayang , sholat yuk..!!”
Anak :“Ya bu..!! Tapi bu knapa kita mesti sholat?”
Ibu : “ Supaya kita bisa masuk surga nak.”
Anak : “Surga itu dijaga sama malaikat ridwan ya bu?”
Ibu :”Iya.., anak pintar!! Yuk sekarang kita sholat !”
Keesokan harinya .., Sang ibu sedang duduk santai di depan TV sambil menonton sinetron kesayangannya:
Anak : “ Bu , udah azan . Sholat yuk !”
Ibu : “Bentar lage ya nak..,dikit lage neh. Nunggu iklan dulu ya! “
Anak “ibu kok gitu, ntar pas kita mau masuk surga malaikat ridwan bilang, ntar dulu ya kamu masuk surganya , lage ada urusan neh..!!kamu nunggu di neraka aja dulu!!.,gimana dunk bu??”
Ibu “???”
Dengan bahasa yang sederhana itu apa seh sebenarnya yang ingin disampaikan oleh sang anak??
Yang ingin anak itu katakan adalah sholat bukan barang yang bisa ditawar-tawar waktunya! Jika kita menunda-nunda sholat untuk urusan tertentu di dunia maka menjadi hak Allah melalui malaikatnya untuk menunda kesempatan kita menjadi penghuni surga.

• Cerita kedua
Mengajak anak-anak pergi arisan adalah hal biasa . dan menjadi luar biasa ketika kejadian ini terjadi. Apa seh kejadiannya??
Sekumpulan ibu-ibu sedng arisan. Mereka ngobrol dan becanda sebagai bentuk hubungan silaturahmi.
Jeng A; ‘Jeng B , gunting rambut dimana? Mirip yuni shara gitu.”
Jeng B ; “di salon X ! Sebenarnya saya mau gaya rambutnya kayak BCL gitu..eh malah digunting kayak gini!”
Jeng C :” asal nasibnya g kayak yuni shara aja buk!dapat brondong…”’
Semua peserta arisan tertawa terbahak-bahak padahal saat itu azan zuhur sedang berkumandang.
Di tengah – tengah tawa itu seorang anak teriak dan nyeletuk :” ibuk.., jangan ketawa keras-keras dunk..,lage azan bu..!”
Semua ibu-ibu di sana terdiam dan melongo.
Anak kecil berani menasehati mereka. Anak itu ingin menyampaikan bahwa azan bukan panggilan biasa yang bisa dilewati begitu saja. Azan adalah panggilan dari Allah untuk hambanya dan wajib bagi kita untuk menghormatinya.

No comments:

Post a Comment