“Sebenarnya
kebahagiaan itu sederhana ya teman? Dan kesederhanaan itu dekat dengan
kita?”Tiba-tiba kata itu meluncur dari mulut manis teman sekosanku.
“Ha??”
aku bingung sendiri dengan statment yang tiba-tiba tanpa ada pendahuluan atau
mukadimah (emang pidato ya..hehe..). Sambil menatap langit jakarta dari depan
kamarnya dia bergumam sendiri.
“Dulu
waktu kecil, aku ingin tinggal di rumah yang memiliki dua lantai. Punya koper
travel bag kayak orang kaya-kaya di tipi, pingin punya kulkas dan televisi di
kamar sendiri.”
Aku
diam memperhatikannya.
“Itu
dulu persepsiku lho tentang orang kaya!”Dia memberi tahu tanpaku harus
bertanya.
Aku
mengangguk mengiyakan. Kalau dipikir-pikir memamng iya, dulu versi orang kaya
dibenakku juga seperti itu punya mobil, punya rumah 2 lantai, dan juga punya
dvd. Hehe.. karena ketika aku masih SD, orang yang punya dvd di daerahku itu
masih sedikit dan dvd dianggap barang mewah. Alhasil aku berbondong-bondong ke
rumah temanku yang dianggap cukup “mampu “ untuk menonton film dari kepingan cd
yang berjudul kuch kuch hota he. Haha..
aku senyum-senyum sendiri mengingatnya.
“ Dan
ternyata keinginanku untuk jadi orang kaya itu udah kesampaian!!” lanjut
temanku lagi.
“Ha???”
“Liat
aja sekarang, Allah sudah mengabulkan keinginanku tapi dalam versi yang berbeda.
“
Aku
masih menatap temanku ini dengan heran. Sejak kapan dia mulai memfilosofi
kehidupannya??
“Versi
yang berbeda??” tanyaku.
“Yuppy..,
sebenarnya saat ini aku telah menjadi orang kaya seperti yang aku impikan.
Tinggal di kosan yang memiliki dua lantai, bisa menatap bintang di malam hari,
yaa… walaupun seringnya ketutup awan hitam. Hehe.., punya tv n dvd plus
fasilitas kosan kulkas. Kurang kaya apa coba?”
“Haha..,
betul betl betul betul (gaya ipin upin baget kan?)..!! cuma waktu kecil itu versi impiannya milik
sendiri tapi kenyataannya semuanya berstatus sewa kontrak yee..??”
“Hehe..,
gak papa yang penting impian telah jadi kenyataan..!!”
“Hahaa…,
berarti tinggal nyicil menggapai impian yang lain ya??” kataku asal.
“Yuppy..,
sebenarnya impian kita itu sudah tercapai tapi terkadang kita yang kurang peka
karena kurang bersyukur.”
“Realisasi impian yang telah jadi
kenyataan itu memang kadang tidak kita sadari , karena kita terlalu sibuk
dengan target impian yang tinggi.”