Orang
bilang “Rumput tetangga lebih Hijau” , sering disiram dan subur kale ya
tanahnya. Bagaimana dengan kebun sendiri?? Bingung menjawabnya kan? Atau sebenarnya
berani untuk menjawab, tapi dengan nada penuh keluh kesah?
Apa
kita menyesali keadaan yang ada? Semestinya, jangan sekali-kali berani
mengeluh, kecuali kamu bisa menjamin bahwa dengan keluhanmu, semua permasalahan
hidupmu bisa selesai. Yang barusan itu statement dari seseorang, tapi lupa
siapa.hehe.. maklum faktor umur (sok tua).
Hampir
seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmampuan kita menerima hidup ini apa
adanya. Kecenderungan kita yang tidak mau berkompromi dengan kenyataan. Kita tidak
siap menerima realitas secara sederhana dan sulit untuk lepas dari paradigma yang
dibangun dari asumsi-asumsi negatif. Kita akan lebih senang berlindung
membenarkan pikiran diri sendiri. Bermimpi dan berharap semoga apa yang
dikira oleh hati kita adalah kenyataan yang ditetapkan oleh Ilahi. Dan sikap
kita itu, jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT. Bagaimana kita bisa bersyukur
atas hal besar dalam hidup kita, jika untuk hal kecilpun kita masih mengeluh
dan protes.
Memang terkadang
kita memang perlu untuk melihat keatas, melihat orang-orang yang memiliki
peruntungan yang jauh lebih baik dari kita. Baik untuk urusan rejeki, jodoh,
rupawan maupun nasib. Tapi perlu digaris bawahi bahwa melihat kesuksesan dan
kelebihan orang lain adalah untuk menciptakan motivasi diri bukan untuk
menyesali nasib diri. Dan kadang kita perlu melihat kebawah, kepada orang-orang
yang mendapat kekurangan, kurang rejeki, kurang sehat,kurang sukses, kurang
pintar atau kekurangan lainnya. Agar kita lebih banyak bersyukur dengan apa
yang kita punya. Dan bersikap untuk setia memilih bahagia dengan hidup yang ada
dari pada sekedar mengimpikan kebahagiaan. Karena bahagia itu sederhana. Tidak
bisa dihitung dengan materi, tidak pula dengan satuan hitung lainnya.
Kapan
kebahagiaan akan kita dapat jika kita sibuk memikirkan apa yang belum kita
miliki serta mengabaikan apa yang kita miliki tanpa syukur dan sibuk melihat
nikmat orang lain. Karena syukur adalah akar kebahagiaan.
Jangan menutup
mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil. Jangan menutup hati kita, walaupun
hanya dengan pikiran negative. Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua.
Ibarat lagunya d mssive, “ Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah”.
Anugrah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas dan tulus. Bagi mereka aka nada hati yang
lapang,jiwa yang besar, pundak yang kuat untuk menanggung beban masalah, dan
kaki yang akan terus melangkah untuk mencapai impian.
i do believe by what you say ntiilll..:D
ReplyDelete