Sekarang mood untuk menulis sedang
meningkat, hasrat dan ide tulisan juga meningkat tapi semuanya hampir sia-sia
karena action untuk langsung menulis ide yang ada malah ditunda-tunda.
Akibatnya pas mau nulis gini jadi buntu. Otak ini jadi mumet sendiri pingin
nulis apa? Topiknya apa??
Hmm.., sepertinya tulisan kali ini yang
ringan-ringan aja. Ibaratnya kalau cemilan yang rendah kadar karbohidratnya
(haha.., gak da korelasinya).
Kali ini yang empunya blog mau bercerita
tentang satu kebiasaan orang minang yang umumnya disebut sebagai orang padang
untuk wilayah diluar sumatera barat, maklum yang empunya blog ini asli orang
padang 100 persen alias Ori bukan barang KW super atau KW 1 lho… hehe.
Kebiasaan kayak apa sih??
Penasaran ya? Mau tauu? Beneran?? Serius
neh?? #mancing jiwa kepo.
Itu lo.., kebiasaan orang padang yang suka
ngomong kata “ciek” . Artinya itu “satu”. Padahal penggunaannya bukan untuk
sesuatu yang berbilang ataupun hitungan matematika yang logis.
Maksudnya?? #makin kepo ne..
Kalau mau turun dari angkot, bus, atau
transportasi umum lainnya, orang padang pasti bilang “Siko ciek Da..!!” .
Kalau diartikan per harfiah kata artinya
kira-kira “Sini satu Bang”. Orang non padang pasti bingung. Satu??? Emang Cuma satu orang
yang turun??. Taraa… SALAH. Belum tentu Cuma satu orang yang turun, malah bisa
beberapa orang atau rombongan.
Contoh lainnya.., misalnya ada seseorang
yang ingin minta tolong kepada temannya, orang padang bakal bilang “tolongan
ciek” (Tolongin satu). Untuk kedua kalinya kata “ciek” disini bukan kata
bilangan karena pada kenyataannya orang itu minta tolong bukan untuk satu kali itu
saja, tapi berikut-berikutnya masih akan minta tolong kepada temannya, tapi sia
akan selalu mengatakan “tolongan ciek”.
Masih banyak contoh lainnya, misalnya : bukak an pintu ciek, ambiak an ciek,
potongan ciek.., dan bla bla bla. Yaa.. begitulah kata “ciek” memang tidak sesuai dengan makna hitungan sebenarnya
sebagai angka pertama atau satu tapi menjadi pelengkap utama dalam bahasa
sehari-hari di ranah minang. Malah penggunaan kata ciek itu akan semakin memperlembut
bahasa sebelumnya.
No comments:
Post a Comment