Tiap orang memiliki
kisah dan ceritanya masing-masing. Jalan cerita yang berbeda-beda dan kisah
hidup sendiri-sendiri. Apakah itu kebahagiaan atau malah penyesalan, itu hanya
masalah sudut pandang tiap orang. Maksudnya apa? Tentunya teman-teman bingung!
Begini, apa yang
kita jalani sekarang adalah sebuah keputusan yang kita pilih dan kita harus
siap dengan konsekuensi dari pilihan itu. Apapun bentuk resiko dan tanggung
jawabnya harus kita jalani dan lewati. Tapi masalahnya apakah kita melewati dan
menjalaninya dengan kebahagiaan atau malah keterpaksaan. Jika awalnya terpaksa
tapi dalam prosesnya menemukan kebahagiaan, itu tidak apa-apa. Tapi jika kita
terpaksa dalam prosesnya, merasa menderita menjalaninya dan malah menyesal
diujungnya maka itu adalah sebuah kebodohan dan kesia-siaan.
Jika Allah
memciptakan kita tanpa ada kesia-siaan maka mengapa kita harus membuat
kesia-siaan sendiri dalam hidup kita. Mengapa kita harus merasa diri tidak
bahagia jika sebenarnya kita bisa membahagiakan diri kita sendiri dengan
mengubah mind set kita sendiri.
Setuju?
Misalnya; Jika kita
memilih menjadi pedagang dan ternyata barang yang kita jual tidak laku dan kita
tidak memperoleh keuntungan maka apakah kita adalah orang yang tidak bahagia? Tidak
sobat. Jika kamu mengubah cara pandangmu dan menganggap bahwa saat ini kamu
belum mendapatkan keuntungan, tapi sebenarnya kamu telah membantu para konsumen untuk
mendapatkan barang bagus dan mereka puas dengan barang daganganmu. Bukankah itu
kebahagiaan? Bukankah kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan bagi penjual.
Sekalipun nantinya kamu bangkrut , bukankah kita masih bisa berbahagia karena
tidak ada larangan untuk hidup berbahagia. Bahagia itu untuk Si Kaya dan Si
Miskin.
Atau; seorang
perempuan yang lulus S1 dan melanjutkan S2 nya keluar negri kemudian memilih
untuk meninggalkan kariernya dan lebih memilih untuk mengurus keluarganya ,
apakah dia tidak bahagia? Semuanya balik ke mind
set tiap orang. Jika bagi Si Perempuan, kebahagiaannnya adalah ketika
menjadi saksi dan pelaku aktif dalam urusan rumah tangga berarti dia telah siap
dengan segala konsekuensi pilihan hidupnya.
Pernah
mendengar lagu jadul yang berjudul “ jangan tutup dirimu” by stinky . Yup.. ,
kata- kata itu benar sekali.., jangan tutup diri kita untuk sebuah kebahagiaan
. banyak hal sederhana di dunia ini yang bisa membuat kita bahagia. Tidak hanya
materi belaka atau kekuasaan saja.
Jika
uang bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup seseorang, maka itu
tidak disalahkan tapi alangkah baiknya jika sumber kebahagiaan hidup seseorang
adalah kebahagiaan juga. Sehingga the
power of happiness adalah kebahagian itu sendiri. Energi positif untuk
berbagi dengan sesama.
Sebenarnya cukup
disayangkan jika orientasi seseorang dalam hidup itu adalah uang. Percaya atau
tidak, ketika hidup dihitung berdasarkan untung rugi maka akan berkurang syukur
dan kepuasan dalam hidup seseorang.
Dan cukup
disayangkan juga, jika orientasi seseorang dalam hidup itu adalah penghargaan. Percaya
atau tidak ketika hidup mengharapkan pujian dan penghargaan dari berjuta pasang
mata maka akan berkurang kerendahan hati dalam hidup seseorang.
Lalu
apa kebahagian itu? Darimana kita bisa mendapatkannya? Sungguh jawaban bakunya
akan sulit kita temui, tapi percayalah setiap orang punya konsep dan definisi
sendiri-sendiri.
#Kita boleh hidup sekali tapi jangan
hanya merasa bahagia sekali karena bahagia itu untuk selamanya .
# Ingat teman , Bahagia itu bukan memiliki dunia tapi harmoni dengan realita.
No comments:
Post a Comment