Tangan ini dari tadi sibuk mengetik
rangkaian kata yang selalu berujung dengan ketikan backspace berkali-kali. Kayaknya saat ini pikiranku lagi mumet untuk menulis skripsi. Waktunya refreshing!! Tapi mau ngapain? Ngenet buka
fb atau tweet udah malas. Malas untuk mengamati kehidupan orang lain.
Yupp..,mending ngetik kisah hidup
sendiri. Tapi kisah apa? Kisah yang berat atau yang ringan? Yowes yang ringan,
simple, dan bernilai aja. Tapi apa? Untuk beberapa menit, kupaksa otak ini
untuk berpikir. Ayo berpikir!! mau cerita apa ya?hmm.., akhirnya kuputuskan
menceritakan tentang sedikit ‘kebodohan” atau kepolosan yang pernah kualami.
OK! Cek id dot…
Untuk
persiapan UTS tahun lalu, kelasku ngadain kegiatan KSM . kegiatan sejenis
bimbel untuk teman-teman sekelas. Yang ngajar teman dari kelas lain yang
dianggap mumpuni dalam mata kuliah tertentu. KSM hari ini adalah di kosannya si
“pak ketua kelas”. Kabarnya yang ngajar adalah anak Statistik Kependudukan yang
terkenal ahli ADK (Analisis Data Kategorik).
Dengan semangat 45, aku dan beberapa
teman datang berbondong-bondong ke kosannya si “pak ketua kelas”. Dengan modal
0 % alias tak mengerti dengan mata kuliah ini aku membulatkan tekad akan serius
menyimak pelajaran yang diberikan. Maklum 7 pertemuan ini , aku sendiri gak
ngerti dosennya jelasin apaan. Paling Si dosen cuma ngejelasin bahan kuliah
setengah jam . Itupun cuma baca slide terus sisanya adalah waktu untuk
mendengarkan kisah hidup si dosen di Thailand. Kayaknya kalau soal ujiannya
ntar disuruh menceritakan pengalaman si dosen, kayaknya aku siap menjawab
bahkan yakin bisa nambah kertas berlembar-lembar (haha.. nyombong)!
Tapi…, kalau tentang ADK.., Wah…,berabe
neh nasib aye!
Lanjut lagi..
Ternyata yang ngajar KSM itu
benar-benar hebat ya, dia pinter ngejelasinnya , konsep dasar statistiknya juga
OK. Bahkan dia bisa ngejelasin hubungan si Alin (Aljabar Linear) dengan si
Anareg (analisis regresi) yang juga menjadi sumber ilmu si ADK. Waww.. , keren
banget ilmunya. Bahasa ketika dia mengajar pun mudah untuk dipahami udah kayak
dosen senior aja.
“ ya.., ini..bla…bla…”
Dia terus bercuap-cuap menjelaskan
materi kuliah ADK.
“ Ya.., seperti yang dibilang agresti “………..’
‘
Agresti?? Siapa itu? Tiba-tiba aku
kepikiran nama itu.
“Oo.. ,mungkin nama dosennya agresti kale
ya?? Tapi kok aku gak tau ya kalau ada
dosen yang namanya agresti? “aku sibuk bertanya dan menjawab sendiri
kebingunganku. Tapi aku malah jadi
tambah bingung.
“ Ok.., Agresti sendiri memberikan
contoh bla bla bla……”
Aku jadi penasaran , siapa sih si
agresti itu. Akhirnya aku bertanya pada salah seorang teman yang duduk
disampingku.
Dengan setengah berbisik aku bertanya.
“ Fem, itu agresti itu dosen mana ya?”
“Ha???” temanku melihatku dengan
pandangan heran. Seolah-olah mengatakan , “ Kamu becanda ya? “
“ Agresti itu kan ini.” Kata temanku
sambil menunjuk nama pengarang buku ADK yang terbaring tak berdaya didepanku.
“ALAN AGRESTI”. Kuamati nama itu dengan
seksama.
“Ya.. ampun, jadi dari tadi itu dia
nyebutin nama pengarang ini!” Padahal sudah berbulan-bulan buku ini ditanganku
tapi aku tak pernah ngeh kalau nama pengarangnya agresti aku kira “Si Alan”.
OMG.
Si tutor juga sih , ngasih penjelasan
itu kayak dia kenal langsung ma si agresti aja. Kayaknya dia tidak hanya kenal
si Agresti tapi juga hafal halaman bukunya. Waw..
“ Coba teman-teman buka contoh latihan
3 di hal 203 “
“Ha???” sepertinya ne anak sudah katam
berkali-kali baca “Si Alan agresti”.
Sepertinya KSM kali ini tidak hanya
memberikan ilmu untuk modal ujianku tapi sekaligus tamparan hebat. Aku yang
notabanenya cuek , gak pernah nyadar dengan buku yang aku baca sendiri jadi
minder sendiri.
Pelajaran yang kudapatkan hari itu..
# jangan asal baca buku aja , tau dunk
nama pengarangnya.
# sepertinya orang yang membaca ilmu
dari sebuah buku dengan bersungguh-sungguh sepertinya telah menjadi teman si
pengarang buku. (jadi bisa sok akrab pake nama si pengarang..hehe)
No comments:
Post a Comment