Ketika
seseorang dilahirkan ke muka bumi, fitrahnya orang tersebut akan diazankan dan
ketika orang tersebut meninggal maka dia akan disholatkan. Semuanya sesuai
dengan aturan dan perintah Allah SWT, dan semuanya itu bukanlah tanpa makna.
Skenario kehidupan seseorang, meskipun beratus bahkan beribu potongan episode,
tetap saja waktu seorang untuk hidup itu sangat singkat, hanya antara azan dan
sholat. Meskipun umur seseorang bertambah dari waktu ke waktu, sebenarnya
kesempatan kita berkurang dimuka bumi ini dan langkah kita akan semakin dekat
dengan kematian.
Tetapi
meskipun manusia itu sadar bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara,
nyatanya waktu yang mereka habiskan untuk mencintai dunia lebih banyak
ketimbang mencintai akhirat. Mereka lebih disibukkan dengan investasi “masa
depan” ketimbang investasi untuk “masa kekal”. Dan hanya sebagian kecil dari umat
manusia yang menggenggam dunia ditangannya dan Allah SWT di hatinya.
Tetapi
meskipun manusia itu sadar bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara,
nyatanya masih banyak yang menghabiskan waktunya untuk membenci orang lain,
dendam dan iri kepada orang lain, membiarkan diri untuk mengingat
kesalahan-kesalahan orang lain dan sibuk membenarkan asumsi pribadi yang banyak
didominasi prasangka negatif. Padahal hidup ini terlalu singkat untuk dilalui
dengan hal negative dan prasangka yang menghancurkan pahala ibadah manusia.
Tetapi
meskipun manusia itu sadar bahwa hidup di dunia ini bersifat sementara, nyatanya
masih banyak yang menghabiskan waktunya untuk mengingat kesalahan masa lalu dan
lupa bahwa Allah akan menjanjikan yang terbaik kepada umatnya bagi umatnya yang
mau berusaha, bersabar dan bersyukur.
Jadi..,
hidup itu singkat. Dan bila nyatanya kita masih menjadi bagian dari kebanyakan umat manusia itu maka saatnya kita isi hidup ini dengan hal positif yang mendekatkan kita kepadaNya. Innasholati
wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil alaminn..
No comments:
Post a Comment