Ada yang hilang beberapa pekan ini. Apa
itu?? Yupp.., kekonsistenan diri untuk membuat tulisan di blog ini. Mungkin karena
Si empunya blog beberapa minggu ini cukup banyak kerjaan. Sebenarnya, dibilang
sibuk juga enggak, tapi kerjaan tetap aja gak habis-habisnya. Habis satu ada
kerjaan yang lain. Dan Alhamdulillah untuk itu semua. Karena Allah masih memberikan
kesempatan untuk beraktivitas positif dalam hidup ini (Hebat.., bersyukur
selalu!!! Moga si empunya blog selalu menjadi insane bersyukur). Masih banyak
orang yang ingin bekerja tapi tidak bisa bekerja, karena belum ada kesempatan,
belum ada pekerjaan, atau memang sedang tidak sehat.
Untuk mengawali tulisan di bulan mei ini,
bulan penuh dengan kemungkinan…hehe.. maklum namanya aja may be..”mungkin” tho
artinya kalau di translate. Haha.. tulisan yang tidak ada hubungannya.
OK.., Kali ini saya akan berbagi tentang
salah satu ceramah yusuf Mansur lagi. Kalau ada yang nanya, “Knapa ceramah Yusuf
Mansur melulu???”. Jawaban saya sederhana. MasBuLo?? Masalah Buat Lo?? Hehe…
kagak seh.., sebenarnya apa aja bakal saya share kalau itu berisi pesan-pesan
kebaikan nan menginspirasi. Dan salah satunya itu ya ceramah dari beliau.
Lets..
cek ki dot…
Asslamua’laikum Wr.Wb
Al mulk ayat 10 menjelaskan penyesalan
orang-orang yang masuk ke dalam neraka Allah, orang-orang yang runtuh usahanya,
rusak rumah tangganya, hilang kekayaannya.
Al mulk ayat 11 menjelaskan pengakuan
dosa mereka tapi mereka telah terlambat karena mereka telah menjadi penghuni
neraka. Memang penyesalan itu datangnya belakangan. Tapi itu masih “Alhamdulillah”
ketika penyesalan itu dating ketika kita masih di dunia dan kita segera
bertobat.
Ada
sebuah cuplikan pembicaraan dalam rumah tangga:
Istri: “Sudahlah proyeknya gak usah direkayasa, yang
lempeng-lempeng aja.”
Suami:
“Kalau gak rekayasa gak bisa kita dapat proyek nantinya.”
Istri: “Tapi gimana ya Yah.., rumah
kita udah cukup,walaupun kamarnya juga baru satu, kamar mandinya satu dan
kebutuhan sehari-hari masih bisa dibeli, lagi pula anak kita juga baru satu.
Ini sudah cukup kok Yah.”
Suami:
“Gak bisa ma, kita harus berpikiran maju.”
Istri: “Iya, kita harus maju tapi
caranya gak kayak gitu, kita bisa nambah ibadah tahajud dan dhuha.”
Akhirnya dia malah minjam duit kanan
kiri untuk menggoal kan proyeknya. Jadinya malah rumah yang satu-satunya dan
merupakan milik sendiri menjadi lebih kecil dan itupun berstatus ngontrak.
Oleh
karena itu, dalam rumah tangga itu harus ada indicator minimal yang harus
dipelajari oleh anak, orang tua, suami dan istri. Agar senantiasa menjadi
keluarga yang dekat dengan Allah SWT.
Apa
itu??
·
Jangan sampai mereka gak bisa baca alquran.
Malu dunk ngaku islam tapi gak bisa baca Alquran
·
Tau 20 sifat Allah dan Asmaul Husna. Walaupun
gak hafal, minimal paham lah.
·
Sirah Nabawiyah. Sejarah Nabi Muhammad SAW.
·
Fiqih ibadah (Thaharah, wudhu, sholat,
sholat sunat, dan sholat jenazah, de el el juga)
·
Fiqih muamalah (berdagang,haram dan halal
de el el).
·
Minimal tau 40 hadist.
·
Fiqih perempuan
Mempelajari dan paham ini semua bukan lagi
kerjaan anak madrasah. Karena setiap orang yang mengaku muslim memang harus
tahu dan paham. Ini semua PR untuk kita. Untuk orang tua–orang tua, jangan
sampai lupa untuk mengajarkan ini kepada anaknya. Jangan sampai anak tidak tahu
cara berwudhu karena orang tuanya tidak pernah mengajari. Jangan sampai anak
tidak bisa membaca alquran karena tidak diajarkan. Tidak ada yang tidak mungkin. Huruf hijaiyah yang hanya 28 itu bisa
diajarkan satu huruf per harinya. Dalam sebulan si anak bisa membaca huruf
hijaiyah yang menjadi dasar baca alquran. Asalkan
orang tua bisa meluangkan waktunya untuk anak.(hehe… dapat motivasi untuk
jadi orang tua yang baik dan cerdas ne..:) )
Jangan sampai nanti di akhirat anak-anak
itu menuntut dan menyalahkan orang tuanya. Dan akhirnya kita sebagai orang tua
malah masuk ke pintu neraka bukannya pintu surga.
# jadi ingat dengan ilmu-ilmu yang
dipelajari di MtSN padang panjang dulu.., juga ilmu ketika belajar IMTAQ di
asrama SMANSA padang panjang. Aku bersyukur tumbuh dilingkungan yang bernuansa islami.
Lingkungan yang menjadikan akhlaqul karimah dan pengetahuan agama sebagai
landasan modal untuk terjun ke lingkungan masyarakat.
# Saatnya kembali mereview pengetahuan
agama yang mungkin di otak kita saat ini berada d arsip arsip paling belakang. Karena
ibadah tanpa ilmu saja tidak cukup. Mestinya ibadah tetap jalan dan
pembelajaran juga tetap jalan.
SEMANGAT…..!!!
No comments:
Post a Comment