Tiba-tiba
kepikiran untuk membuat tulisan ini gara-gara beberapa hari yang lalu penulis
mendapatkan telpon yang katanya dari kepolisian antah berantah (Sang penipu),
yang menginformasikan bahwa salah seorang saudara laki-laki penulis kedapatan
menggunakan narkoba, dan jika ingin saudaranya aman maka penulis harus
membayarkan sejumlah uang kepada polisi gadungan alias penipu tersebut. Modus
penipuan yang lumayan menjadi trend untuk tahun ini. Sebelumnya penulis
sudah pernah mendengar pengalaman serupa dari beberapa orang temannya tapi dia
tidak menyangka bahwa hal yang sama juga terjadi pada dirinya.
Awalnya
kesel juga mendapat telpon dari orang yang sedang mencari sesuap nasi dan
segenggam uang dengan cara menipu. Gara-gara mendapat telpon aneh ke telpon
rumah di jam 12 malam itu, Si penulis malah tidak bisa tidur dengan adiknya.
Gak bisa tidur bukan karena kesel dengan telpon melainkan karena mereka malah
sibuk membuat lelucon skenario untuk menghadapi para penipu itu.
Skenario
pertama:
Kring..Kring…
Smart
People: Hallo, Asslamualaikum.
Penipu
1: huhu..huhuhu… mama tolong saya!!Huhu..huhu (Suara cowok menangis
merengek-rengek gak jelas..)
Smart
People: Ini siapa??
Di
seberang telpon langsung diambil alih oleh penipu 2 yang punya suara berat.
Penipu
2: Kami dari kepolisian. Apakah anda punya seorang putra?
Smart
People: ya..!
Penipu
2: ini dengan ibuk siapa?
Smart
People: Ibuk Smart. Ada apa ya Pak?
Penipu
2: Nama anak ibuk siapa?
Smart
People: Tommy . Ada apa seh sebenarnya pak?
Penipu
2: Begini ibu,anak ibu saat ini ditahan karena kasus narkoba.
Smart
People: apa?? (pura-pura terkejut)
Penipu
2: Jadi ibuk ingin ini diproses secara hukum atau secara damai?
Smart
People: Tapi sebelumnya saya mau tau pak? Ciri-ciri fisik anak saya gimana?
Penipu
2: Anak ibu sawo matang, rambutnya lurus.
Smart
People: Pak.., anak saya itu gendut,item,rambutnya ikal dan dia saat ini sedang
tidur di kamar. Umur anak saya baru 16 bulan.
Penipu
2: Ha??Teeeett……….. (sambungan diputus).
Smart
People: haha… #puas
Atau
dalam menghadapi penipuan ini bisa gunakan scenario versi kedua. Dengan
percakapan dalam durasi yang lebih panjang lagi.
Skenario
kedua:
Kring..Kring…
Orang
pinter: Hallo, Asslamualaikum.
Penipu
1: huhu..huhuhu… mama tolong saya!!Huhu..huhu (Suara cowok menangis
merengek-rengek gak jelas..)
Orang
pinter: Ini siapa??
Di
seberang telpon langsung diambil alih oleh penipu 2 yang punya suara berat.
Penipu
2: Kami dari kepolisian. Apakah anda punya seorang putra?
Orang
pinter: ya..!
Penipu
2: ini dengan ibuk siapa?
Orang
pinter: Ibuk Pinter. Ada apa ya Pak?
Penipu
2: Nama anak ibuk siapa?
Orang
pinter: donny . Ada apa seh sebenarnya pak?
Penipu
2: Jawab saja dulu buk, umurnya berapa tahun?
Orang
pinter: 20 Tahun.
Penipu
2: Begini ibu,anak ibu saat ini ditahan karena kasus narkoba.
Orang
pinter: Apa?? (pura-pura terkejut)
Penipu
2: Jadi ibuk ingin ini diproses secara hukum atau secara damai?
Orang
pinter: secara damai aja pak. Apa yang harus saya lakukan?
Penipu
2: Kalau begitu ibuk harus mentransfer 10 juta ke rekening saya agar anak ibu
bebas dari tuntutan hukum.
Orang
pinter: Baik pak, saya akan melakukan apapun untuk putra semata wayang saya.
Saya akan menyerahkan uang berapapun yang bapak mintak. Saya punya toko emas,
saya supplier pertamina, saya punya bisnis property dan perkebunan sawit. Uang
bukan masalh bagi saya!(memamerkan kekayaan semu)
Penipu
2: Baiklah anak ibuk akan kami lepaskan malam ini juga jika ibu bisa
mentransfer 15 juta ke rekening ini..!!
Orang
pinter: Baiklah akan saya upayakan, tapi sebelumnya saya mau tanya? Apakah
bapak yakin itu donny anak saya? Dia tinggi , putih dan sedikit gemuk?
Penipu
2: Iya, benar. Ini adalah donny.
Orang
pinter: Bapak yakin??Bisa dicek pak, apakah saat ini dia menapak di atas
tanah??
Penipu
2: Iya, maksud Ibuk apa? Jangan bertele-tele!!
Orang
pinter: Anak saya sudah meninggal 2 tahun yang lalu. L
Penipu
2:????? #Kabur…
Atau
skenario ketiga.
Orang
bejo: Hallo, Asslamualaikum.
Penipu
1: huhu..huhuhu… mama tolong saya!!Huhu..huhu (Suara cowok menangis
merengek-rengek gak jelas..)
Orang
bejo: Ini siapa??
Di
seberang telpon langsung diambil alih oleh penipu 2 yang punya suara berat.
Penipu
2: Kami dari kepolisian. Apakah anda punya seorang putra?
Orang
bejo: …..(diam)
Penipu
2: IBuk bisa dengar suara saya? ini dengan ibuk siapa?
Orang
bejo: ……..(tetap diam)
Penipu
2: Ibuk, kami dari kepolisian , putra ibuk saat ini ditahan karena kasus
narkoba!
Orang
bejo: Beneran ne dari kepolisian?? Bukan dari acara TV “Upp Sa**h”?? Tolong
pak, saya belum siap masuk TV Pak.. J
Penipu
2: Ibuk!! (sedikit membentak). Kami serius. Anak ibuk sedang dalam masalah
besar. Ibu mau anak ibuk masuk penjara atau mau diselesaikan dengan cara
damai??
Orang
bejo: Bapak saya tahu, tingkat pengangguran di indonesia saat ini cukup tinggi,
inflasi juga. Pekerjaan sulit untuk didapatkan tapi Bukan berarti bapak bisa
mencari uang dengan cara penipuan begini pak. Uang haram yang bapak beri kepada
keluarga bapak itu melekat pada darah dan daging mereka.
Penipu
2: Ibuk,jangan bertele-tele ya. (Penipu2 masih aja ngotot). ini kasus
hidup dan mati anak Ibuk. Narkoba itu masalah besar lo Buk!Bukan main-main.
Orang
bejo: Bapak saya tahu narkoba itu masalah besar. Masalahnya saya itu masih
kuliah dan tidak memiliki anak. Baik laki-laki maupun perempuan. Jadi???
Penipu
2:…………. (Diam)
Orang
bejo: Ada masalah lagi pak?
Penipu
2:…………. (masih diam)
Orang
bejo: Hallo, Asslamualaikum.!!#senyum kemenangan.
Atau
scenario ke4 yaitu cukup sederhana langsung matikan telpon anda ketika
mendapatkan telpon dengan modus penipuan seperti ini. Bicara tentang
modus penipuan yang serupa. Ada kasus yang mirip. Yaitu penipu akan menelpon
dan memberitakan bahwa anak atau salah seorang saudara kita mengalami
kecelakaan dan saat ini di rumah sakit dan dia mengaku sebagai orang yang
menolong saudara kita. Untuk penanggulangannya butuh biaya besar yang harus
segera dibayarkan dan harus di transfer. Memang ada kemungkinan saudara kita
mengalami musibah tapi alangkah bijaknya jika kita tetap tenang dan upayakan
untuk menelpon saudara kita tersebut terlebih dahulu.Intinya Tetap Tenang
ketika menghadapi situasi seperti ini. Jangan terpancing emosi.!
No comments:
Post a Comment