Pernah bermimpi menjadi seorang pengusaha
yang sukses dan hebat? Saya langsung
mengangguk.
Pernah berencana untuk membuka usaha?? Saya
langsung terdiam. Pernah berencana, hanya saja baru sampai tahap niat.Hahaha..
Pernah action langsung untuk berbisnis atau
berdagang? Saya langsung geleng-geleng cepat.
Padahal sebagai keturunan
minang yang “katanya” punya bakat istimewa di dunia dagang mestinya saya punya
bibit dan bakat bisnis, tapi fakta bin realita bakat itu hilang atau sebenarnya
ada tapi dalam kadar yang sangat sedikit.
Tapi untuk impian jadi
pengusaha always on terjaga di benak
dan di hati. Someday, saya akan punya usaha yang bergerak di banyak bidang,
kuliner (rumah makan padang dimana-mana), property (punya banyak kos-kosan dan
kontrakan, #pikiran mahasiswa banget), perkebunan (punya ladang sawit
berhektar-hektar), pendidikan (bikin yayasan, paud dan pesantren) dan satu
stasiun TV. Saking banyaknya aset saya saat itu, saya sampai lupa aset yang
saya punya dimana aja...haha.. #waktunya bangun dari mimpi.
Sebenarnya core point yang mau di share disini
adalah pengalaman makan gratis di nasi goreng Mavia Bandung. Abis menguras
energi di hari sabtu, maka acara weekend di Bandung diisi dengan wisata kuliner
lebih tepatnya cari makan” banyak” tapi modal dikit. J
Kebetulan ada promo selama seminggu dari nasi
goreng Mavia yang baru buka cabang. Saya lupa nama jalannya tapi tempatnya
dekat ma kantor migrasi.
Salut sama sistem dan cara
bisnis nasi goreng ini. Selama seminggu mereka para calon enterpreneur muda
yang kayaknya kumpulan mahasiswa atau baru lulus dan bekerja sama, bikin usaha
nasi goreng mavia ini. Mereka memberi gratis 1000 porsi nasi goreng kepada
semua orang, tanpa memandang mereka kaya miskin, cantik biasa aja, tua muda
atau apapun lah namanya. Dan yang terlihat istimewa adalah mereka melayani
secara profesional, selalu senyum ketika menanyakan pesanan dan mengantarkan pesanan. Senyum adalah sedekah. Jadi
mereka tidak hanya sedekah nasi goreng tapi juga sedekah senyum. Waa.. double
lah pahalanya. Padahal mereka tahu kami makan gratis tetapi pelayanannya TOP
untuk keramahannya.
Untuk rasa.., jangan ragu.
Nasi goreng terenak setelah bikinan emak dan bapak adalah nasi goreng mavia
ini. Dengan kata lain, nasi goreng pertama terenak yang pernah saya cicipi di
negri rantau ini #jujur, saya tidak dibayar untuk promosi tentang nasi goreng
ini lo.
I think.., yang buka usaha
(anak-anak muda itu) sepertinya penganut paham
the power of giving. Mereka percaya
kalau untuk mendapatkan usaha yang besar dimulai dengan sedekah yang besar, dan
teori itu masuk akal.
Kecenderungannya, ketika
kita membuka sebuah usaha, maka jarang sekali yang langsung untung. Kebanyakan mengalami
kerugian hingga mencapai titik stabil dan baru pada fase meraup keuntungan.
Dari pada kita mengalami kerugian dalam mengawali bisnis, kenapa tidak kita
berbagi dengan sesama. Dengan memberi makan sesama secara gratis ini bisa
menjadi ajang promosi sekaligus mencari pelanggan. Sebagai pelanggan pun ketika
mendapati makanan dengan cita rasa yang enak, harga sesuai kantong, dan
pelayanannya mantap maka tidak akan berpaling ke tempat lain. Pan pelanggan
yang loyal dan setia yang akan kita dapatkan.
Misalnya seporsi nasi goreng modalnya 10rb, dengan memberi makan 1000 porsi
nasi goreng, berarti kita bersedekah 10.000.000. Secara matematika itu nominal
angka yang berkurang. Tetapi sebenarnya matematika Allah sedang bekerja disana.
Akan ada keberkahan yang berlipat-lipat dan hasilnya akan terlihat dalam beberapa
waktu.
Tidak hanya itu yang
menarik bagi penulis, pada saat sedang menunggu pesanan, di meja diletakkan
kertas-kertas kecil yang berisi untaian doa untuk usaha yang baru buka ini. Setiap
yang makan disini, tentu membaca kertas ini dan secara tidak sengaja atau
sengaja akan mendoakan sang pemilik usaha. Bayangkan 1000 doa datang untuk
sebuah usaha yang baru dimulai. Maka Nikmat Allah Manakah yang kamu dustakan?
#Cara berbisnis yang menginspirasi dalam
kebaikan